Showing posts with label Bola. Show all posts
Showing posts with label Bola. Show all posts

Peringati Hari Kesehatan Mental Dunia IJTI Korda Malang Raya Gelar Pound With View

 


Fokusmalang.com-Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Korda Malang Raya menyelenggarakan kegiatan bertajuk 'Pound With View' di halaman Balai Kota Malang, Jawa Timur, pada Sabtu sore, 12 Oktober 2024.


Kegiatan yang mengusung tema 'Mental Health is Important' ini digelar untuk memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia yang diperingati setiap tanggal 10 Oktober.


Ketua pelaksana Pound With View, Hilda Daningtyas, mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan untuk lebih meningkatkan kesadaran masyarakat tentang olahraga.


"Jadi pentingnya olahraga, menjaga tubuh dan kesehatan mental agar kita menjadi pribadi yang terhindar dari pikiran-pikiran buruk," katanya di sela-sela acara.


Hilda menerangkan, sebagai jurnalis, IJTI cukup memahami berbagai permasalahan di tengah masyarakat yang disebabkan oleh kesehatan mental.


"Nah itu gimana peran kita sebagai wartawan agar bisa ikut meminimalisir. Kenapa olahraga? Karena olahraga itu juga bisa membantu teman-teman untuk stress release apalagi olahraga ini bisa dilakukan siapapun," jelasnya.



Hilda mengaku, pihaknya sengaja memilih olahraga pound fit karena olahraga itu saat ini sedang populer dan digandrungi oleh masyarakat.


"Pound fit memang efektif untuk meredakan stress release. Jadi kita itu pakai ripstick untuk memukul matras, melampiaskan emosi dan para pound posses ini kalau pound fit itu juga sambil teriak, untuk meluapkan emosi, jadi sarana yang pas untuk stress release," ungkapnya.


Pendaftaran kegiatan Pound With View ini sebelumnya dibuka pada 1 Oktober 2024 lalu pukul 10.00 WIB, dan jumlah pendaftarnya saat itu menembus angka 300 orang lebih.


"Kita sistemnya war. Yang daftar sudah 300 peserta lalu kita saring karena ini baru pertama, jadi kita mau kasih yang maksimal, kita batasin kuota 120 orang tercepat," bebernya.


Untuk mengikuti kegiatan ini, para peserta hanya cukup merogoh kocek sebesar Rp65 ribu. Dengan biaya itu, para peserta sudah mendapatkan berbagai fasilitas termasuk sewa ripstick.


"Pendaftaran Rp65 ribu itu sudah dapat goodybag senilai serupa juga termasuk sewa ripstick. Juga ada tes kesehatan sama cek gula darah gratis untuk peserta dari Parahita," terangnya.


Kegiatan ini Pound With View ini dipandu oleh dua Pound Pro kenamaan Malang dari Pound Arema yakni Carolina dan Rilia.


"Instrukturnya kita pakai Pound Arema itu komunitas pound yang paling terkenal sekarang di Malang. Setiap hari mereka ada kelas, kalau Sabtu Minggu sekali kelas bisa sampai 160-200 orang, mereka banyak banget massanya," tuturnya.


Event ini sendiri disupport oleh Pemkot Malang, Polresta Malang Kota, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur Park Grup, Kokola, Wardah, Perumda Tugu Tirta, dan J Water.


"Kota Malang itu sekarang lagi ramai-ramainya pound fit, banyak kelas massal. Cuma kalau teman-teman itu suka pound fit secara tematik, kayak gini kan belum pernah di Alun-Alun Tugu dengan view yang bagus. Jadi moodnya bisa baik senang, dan mentalnya sehat," tutupnya.

Teguh Amiruddin Dipastikan Tidak Lagi Berkostum Arema FC



Fokusmalang.com-Teguh Amiruddin dipastikan tidak berkostum Arema FC di musim 2024/2025, hal ini setelah kiper jebolan Akademi Arema ini memilih untuk pamit dari tim Singo Edan.


"Teguh memilih untuk tidak lagi bersama Arema, kami hormati keputusan Teguh," ungkap General Manager Arema FC, Muhammad Yusrinal Fitriandi.

Atas kontribusi Teguh dibawah mistar gawang Arema FC, Inal mengucapkan terimakasih. 


"Kami sampaikan terimakasih atas kontribusi Teguh di Arema FC, tentu kami doakan kedepan agar karirnya semakin bersinar," tambahnya.


Terlepas dari Teguh Amiruddin yang memilih untuk meninggalkan Arema FC, saat ini tim Singo Edan tengah melakukan inventarisasi kebutuhan tim untuk musim depan. "Doakan, bertahap sudah kita lakukan untuk mempersiapkan tim untuk menyambut kompetisi," jelasnya.

Jadi Pelatih PSPS Riau, Aji Santoso Ternyata Juga Jadi Bina Tenis Lapangan di Malang

 


Fokusmalang.com - Menyebut nama Aji Santoso tentu pikiran kita akan tertuju kepada sepakbola dan Timnas. Ya sosok asli Malang tersebut memang dikenal sebagai mantan pemain legendaris klub Arema Malang dan Persebaya Surabaya, selain juga pernah lama menjadi kapten untuk Timnas. Namun siapa sangka Aji justru memiliki kesibukan lain yang cukup jauh dari sepakbola ketika berada di Kota Malang, hmm apa itu?


Ternyata Aji Santoso saat ini tidak saja disibukkan untuk mempersiapkan tim Liga 2 PSPS Riau yang baru saja dia arsiteki, untuk musim depan. Melainkan mantan pelatih Persela Lamongan tersebut ternyata juga didapuk sebagai penasehat di organisasi Persatuan Tenis Lapangan Indonesia (Pelti) Kota Malang belum lama ini, untuk periode 2024-2025.


Pelti sendiri merupakan induk olahraga resmi dari tenis lapangan, yang berada di bawah naungan Komite Nasional Olahraga Indonesia alias KONI.


Menurut Aji keterlibatan nya dalam organisasi yang menitikberatkan pada pembinaan prestasi atlet tenis lapangan tersebut diawali dari permintaan ketua baru Pelti Kota Malang Mirza Ronald Adi Saputra, yang juga teman baiknya dalam bermain tenis. Aji Santoso sendiri memang diketahui sudah lama berkecimpung di tenis lapangan sebagai hobi.


“Ya, ini permintaan dari Mas Mirza ya, kita sering main tenis bareng, dan dia meminta saya juga masuk dalam kepengurusan. Saya setuju, karena posisi sebagai penasehat ini bukan di pengurus harian, sehingga tidak akan mengganggu profesi saya juga sebagai pelatih,” beber Aji Santoso.


Soal target bersama Pelti Kota Malang, pria yang juga pernah menjadi juru racik di Arema FC ini menyatakan ingin bisa meraih prestasi yang terus meningkat bagi para petenis muda di Kota Malang. Salah satunya di Pekan Olahraga Provinsi atau Porprov Jatim 2025.


Meskipun tidak akan terlalu aktif di kepengurusan harian, Aji mengakui akan siap memberikan saran, masukan serta juga motivasi kepada perkembangan prestasi tenis lapangan di Kota Malang, sebagai penasehat dari Pelti Kota Malang.


“Saya akan selalu siap mengawal tenis lapangan di Kota Malang sesuai porsi dan tupoksi saya di kepengurusan sebagai penasehat. Harapannya semoga saya bisa turut mengembangkan dan meningkatkan prestasi tenis lapangan bersama Pelti Kota Malang ini,” pungkasnya.

SSB Castindo FA, Bersiap Harumkan Nama Kota Malang di Barati Cup 2024

 


Fokusmalang.com - Sebagai salah satu sekolah sepabola yang berbasis di Kota Malang, Castindo mendapatkan kehormatan terpilih menjadi salah satu peserta turnamen nasional Barati Cup 2024 yang rencana diadakan di Bali pada akhir bulan Februari 2024. Beragam persiapan pun dilaksanakan oleh SSB yang bermarkas di Lapangan Caliber Lesanpuro tersebut.

Menurut Owner dari Castindo FA Malang, Ali Nurdin, pihaknya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk bisa berlaga di Barati Cup yang akan mempertemukan puluhan SSB dari beragam provinsi di Indonesia tersebut. Apalagi menurutnya untuk bisa berpartisipasi dalam Barati Cup 2024 tidak mudah, karena SSB harus mengikuti serangkaian seleksi teknis dan administrasi dari penyelenggara turnamen U-12 tersebut. 

"Kami akan bekerja keras di Barati Cup nanti. Semoga target masuk semifinal bisa terpenuhi. Karena ini adalah kesempatan yang berharga setelah seleksi ketat yang kami ikuti sebelum ini," ucapnya ketika ditemui tim Fokusmalang belum lama ini. 

Ali Nurdin - Owner Castindo FA


Ditambahkan Ali Nurdin, bahwa demi bisa mewujudkan target tersebut, pihaknya juga siap menggelar pemusatan latihan, termasuj ujicoba, serta juga mengikuti turnamen pra musim. 

"Persiapan teknis jelas akan kami laksanakan dengan baik. Mulai dari TC, pertandingan ujicoba hingga nanti mengukuti turnamen regional, sebelum nanti benar - benar kami terjun di Barati Cup 2024," lanjutnya.

Soal chemistry pemain, Ali Nurdin melihat tidak ada masalah, karena tim yang akan diturunkan di Barati adalah skuad yang sudah berkumpul bersama dalam tiga tahun terakhir. 

"Chemistry anak - anak sudah pasati OK ya, karena sesuai umur SSB ini tiga tahun, selama itulah mereka juga sudah berkumpul. Sehingga ke depan yang perlu ditingkatkan adalah pengalaman tanding dan pemahaman taktik strategi, karena mereka tentu akan bertanding melawan tim yang karakter nya berbeda - beda di Barati," imbuhnya. 



SSB Castindo FA sendiri terbilang sekolah sepakbola baru. Baru berusia sekitar tiga tahun, anggota PSSI Askot Malang tersebut, saat ini sudah memiliki 50an siswa yang terdiri dari beragam kelompok usia. 

Bersyukur Kembali Raih Poin, Arema FC Tak Mau Jumawa

sumber foto: Official Arema FC


Fokusmalang.com - Arema FC kembali menorehkan hasil positif pada laga lanjutan BRI Liga 1 2022, setelah pada Minggu (11/12) Singo Edan sukses menaklukkan Persis Solo dengan skor 2-1. Sebelumnya, Arema juga berhasil merontokkan perlawanan tim Dewa United dengan skor dua gol tanpa balas. 

Hasil ini jelas membuat semua anggota tim Singo Edan bisa makin bersemangat, di tengah rasa kedukaan terkait dengan tragedi Kanjuruhan, yang hingga kini masih belum sepenuhnya terungkap. 

Menurut pelatih Arema FC Javier Roca, kemenangan atas Persis Solo tidak bisa diraih dengan mudah. Karena tim dengan kostum kebangaan merah tersebut ia nilai juga terus berkembang dan menunjukkan perlawanan yang ketat ketika bersua Singo Edan.

"Pertandingan yang sangat susah ya, kekuatan persis solo lama-lama ini semakin bagus jadi kita tetap bersyukur planning pertandingan kita jalan seperti prediksi  sekali lagi. Tapi yang pertama saya ucapkan selamat terimakasih keapda pemain, sekali lagi untuk teman-teman kita di Malang, Aremania dan Aremanita," tutur pelatih asal Chile tersebut. 

Roca juga mengingatkan agar hasil positif di lanjutan putaran pertama, yang digelar dengan sistem bubble ini tidak serta merta membuat para anggota tim menjadi besar kepala. Ia meminta kepada seluruh pemainnya agar tetap berkonsentrasi dan fokus kepada sisa 4 laga yang akan dijalani Arema di putaran pertama BRI Liga 1 2022.

Mantan pemain berposisi gelandang ini, berharap Arema bisa bermain dengan konsisten, hingga bisa finish di putaran pertama pada posisi yang baik di Liga 1.

"Iya  sebenarnya pemain punya motivasi  tersendiri motivasi paling bagus di sepak bola kalau kjita dapat hasil terbaik, motivasi itu sebenarnyas udah ada, kalau kita dapatkan poin penuh  itu motivasi datang sendiri semoga kita bisa konsistehn selama beberapa pekan kedepan supaya kita bisa meraih hasil maksimal," ujarnya. 

Saat ini, Arema FC sendiri masih tertahan di papan tengah. Manajemen di bawah Manajer baru Wiebie Andriyas mentargetkan agar Singo Edan bisa lebih berprestasi, khususnya pada putaran pertama, sebagai langkah awal.


Reaksi Kuncoro Setelah Resmi Gantikan Eduardo Almeida Sebagai Pelatih Kepala Arema FC

 


Fokusmalang.com – Asisten pelatih Kuncoro kini resmi menjabat caretaker, setelah Arema FC memutuskan pelatih kepala Eduardo Almeida diistirahatkan hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

Merespon penunjukan tersebut, Kuncoro memandangnya sebagai sebuah bentuk amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab.

. "Ya, ini adalah sebagai bentuk amanah dari manajemen  yang harus diemban. Di sisi lain, saya juga sangat respect kepada Coach  Almeida, banyak yang bisa dipelajari selama bekerja bersama-sama untuk Arema," paparnya.

Menurut Kuncoro, dalam menangani tim Arema, dia tidak akan bisa melaksanakannya sendirian. Mantan pemain Arema di era 90-an ini mengaku akan memerlukan dukungan dan masukan dari semua elemen tim.

“Kami ini adalah satu tim, tentunya saya tidak melangkah sendiri tapi tentu dengan dukungan seluruh tim pelatih dan staf, " ungkap Kuncoro.

Mengingat status Kuncoro saat ini adalah caretaker, artinnya jabatan tersebut akan diemban Kuncoro hingga manajemen memutuskan pelatih anyar bagi Singo Edan. Meskipun begitu Kun mengakui tetap akan bekerja maksimal demi prestasi terbaik Arema.

."Tentu saya dan seluruh staf pelatih akan berusaha maksimal. Karena sifatnya adalah caretaker, tentu sambil menunggu pelatih baru yang ditunjuk sebagai pelatih kepala," jelasnya.

Di sisi lain, Kuncoro juga memohon  pada Aremania untuk terus memberikan dukungan kepada Arema FC.

"Tentu saja yang lebih penting adalah dukungan dari Aremania. Karena bagaimanapun Arema dan Aremania adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan," tandasnya.

Arema FC akan menjalani laga terdekat melawan Persib Bandung pada Minggu (11/9/2022). Saat ini tim Singo Edan berada di urutan ke-8 dengan meraih 11 poin. Hasil itu didapatkan dari 3 kali menang, 2 kali imbang dan 3 kali kalah.

Jelang Lawan Persib, Arema FC Resmi Istirahatkan Pelatih Eduardo Almeida


Fokusmalang.com – Kebersamaan Eduardo Almeida bersama Arema FC berakhir sudah, setelah manajemen Singo Edan resmi mengistirahatkan pelatih asal Portugal tersebut, setelah Arema FC bermain imbang 1-1 di lawan Barito Putera di Stadion Demang Lehman (04/09).

Manajer Arema FC Ali Rifki memastikan bahwa keputusan ini merupakan hasil diskusi panjang jajaran pimpinan dan manajemen Arema, setelah dalam beberapa pertandingan terakhir Dendi Santoso dkk masih belum mampu bermain konsisten.

“Keputusan ini resmi ditegaskan setelah semua jajaran pimpinan dan manajemen Arema FC bulat mengevaluasi kinerja pelatih kepala,” tegas Manajer Arema FC Ali Rifky dalam perjalanan pulang menuju Malang Senin (5/9/2022), seperti dikutip dari pernyataan pers resmi Singo Edan.

Dalam kesempatan ini, Ali menyampaikan rasa terimakasihnya, atas apa yang sudah dikerjakan oleh Eduardo Almeida selama satu musim lebih menangani Arema FC.

Sebagai penggantinya, untuk sementara manajemen akan menunjuk asisten pelatih Kuncoro, yang akan dibantu oleh asisten pelatih yang lain.

“Sebagai pengganti Almeida  manajemen menunjuk Coach Kuncoro sebagai caretaker untuk menghandle tim bersama asisten coach yang lain,” ungkapnya.

Ali Rifki menambahkan, meskipun tidak mudah, namun keputusan untuk tidak lagi menggunakan tenaga Almeida, karena evaluasi berlapis yang dilakukan di tiap – tiap laga. Harapannya setelah ini, akan ada pencerahan di skuad Arema, sehingga Al Farizi dkk bisa kembali ke peforma terbaik mereka.

 “Refresh ini penting agar tim kembali on the track dijalur target yang dicanangkan manajemen yakni setiap laga adalah final dan raih poin maksimal,” tegasnya.

Sebelumnya, tuntutan agar Eduardo Almeida mundur sudah lantang disuarakan Aremania, sejak awal kompetisi. Desakan tersebut semakin gencar, setelah Singo Edan ditundukkan Persija Jakarta di Stadion Kanjuruhan 0-1. 

Tantangan berat akan langsung dihadapi oleh Kuncoro dan tim pelatih lain nya. Karena akhir pekan ini Singo Edan akan ditantang Persib Bandung, yang juga baru saja mengalami pergantian pelatih dari Robert Rene Albert ke Luis Milla.

 

Soal #ALMEIDAOUT, Pelatih Arema FC Pilih Tutup Mata dan Telinga

Fokusmalang.com -  tanda pagar alias hashtag ALMEIDAOUT memang seringkali kini membanjiri lini masa media sosial di jagad Arema dan Aremania belakangan. Hal tersebut tidak lepas dari sorotan Aremania yang melihat performa Singo Edan dalam 5 laga terakhir BRI Liga 1 2022 belum mampu menunjukkan konsistensi.

Namun demikian, jelang kontra laga ke-6 kontra Rans Nusantara di Stadion Kanjuruhan Malang Rabu (24/08), pelatih Arema FC Eduardo Almeida yang menjadi sasaran tagar viral tersebut menyebut sama sekali tidak terpengaruh.

Pelatih asal Portugal tersebut mengaku hanya akan fokus pada laga ke laga, dan sama sekali tidak akan merespon hal – hal di luar pertandingan, seperti halnya #ALMEIDAOUT tersebut.

“Saya tidak akan mau membicarakan masalah tanda pagar itu. Kami hanya akan fokus di pertandingan. Menampilkan permainan terbaik dan meraih kemenangan. Itu saja,” tegas Almeida.

Terkait sorotan bahwa performa timnya belum konsisten, mantan arsitek tim Semen Padang tersebut juga menampiknya. Bagi Almeida, jika acuan dari konsistensi tersebut hanyalah catatan kemenangan, maka bagi dirinya hal tersebut tidak masuk akal.

Karena dalam pandangan Almeida, kalah menang dan imbang di dalam sepakbola adalah hal biasa, dan itulah yang kini dialami Arema. Serta tidak ada klub yang terus menang dalam semua pertandingan.

“Saya ingin tahu, apa indikasi konsistensi itu? Jika acuannya adalah menang dan menang, berarti di dunia ini tidak ada tim yang konsisten, karena semua tim tentu pernah merasakan kekalahan. Kalah memang itu sudah bagian dari perjalanan tim,” lanjutnya.

Sementara gelandang senior Arema FC Dendi Santoso mengakui bahwa kemenangan jadi harga mati yang diburu oleh Arema FC dalam laga melawan Rans Nusantara. Arek asli Malang ini menegaskan, hanya tiga poin yang akan bisa mengembalikan kepercayaan diri dari para pemain, pasca kekalahan di kandang PSM Makassar 1-0 di pekan sebelumnya.

“Meskipun hanya dua hari tapi persiapan kami sangat baik. Kami akan berusaha yang terbaik untuk bisa mengalahkan Rans Nusantara di Kanjuruhan. Karena hanya kemenangan yang akan menjaga kepercayaan diri para pemain,” papar Dendi.

Arema FC sendiri punya rekor apik melawan Rans Nusantara. Dalam dua laga terakhir, Renshi Yamaguchi dan kawan – kawan selalu berhasil meraih kemenangan.

 


Arema Incar Playmaker Berkarakter Seperti Konate Atau Roman


Fokusmalang.com - Salah satu posisi pemain asing yang tengah diburu Arema FC adalah gelandang serang alias playmaker. Rupanya Singo Edan mendambakan mendapatkan pemain dengan karakter seperti mantan pemain mereka, Makan Konate ataupun juga Roman Chemelo. 

Hal tersebut disampaikan oleh Asisten Pelatih Arema FC Kuncoro. Menurut pria asli Malang tersebut karakter kedua pemain tersebut, yang cenderung lincah, punya umpan terobosan apik, serta jago mencetak gol sudah pas dengan gaya bermain Arema yang cenderung cepat dan keras. 

"Kalau bicara pemain asing, sampai sekarang kita berharap bisa mendapatkan pemain dengan gaya bermain yang kayak Konate (Makan) atau juga Roman (Chemelo). Mereka berdua ini lah tipikal playmaker yang paling pas buat Arema. Selain bisa membuka ruang, mereka juga lincah dan bisa memecah kebuntuan ketika dibutuhkan," beber Kuncoro kepada Fokusmalang

Kuncoro menilai bahwa playmaker dengan karakter flamboyan yang cenderung lambat, kurang cocok dengan gaya bermain Singo Edan saat ini. Hal tersebut, karena, Arema sekarang banyak diisi pemain muda yang gemar bermain mengandalkan kecepatan. 

"Kalau bisa jangan yang flamboyan, dan cenderung lebih suka memainkan dan menahan bola. Kurang pas dengan gaya bermain Arema," lanjut Kuncoro. 

Selain stopper, Kuncoro memang menyampaikan bahwa gelandang serang dan striker adalah prioritas pemain asing yang diincar Arema untuk musim 2021. Hingga saat ini menurutnya, pihak Singo Edan masih terus mendiskusikan, termasuk juga berkomunikasi dengan calon pelatih anyar Edudardo Almeida.

"Stopper sudah jelas ya (buruan Arema). tinggal berikutnya, kita mau playmaker atau striker (asing). Kalau memang sudah ada kiper asing, ya dalam pandangan saya kita harus pakai gelandang atau playmaker. Karena untuk posisi depan, sebenarnya kita sudah cukup. Namun semua keputusan tentu juga kita komunikasi dengan Eduardo,"pungkas Kuncoro. 

Soal posisi stopper, Arema kabarnya sudah menjalin kesepakatan dengan mantan bek nya asal Brasil Arthur Cunha da Rocha. Mantan pemain Mitra Kukar tersebut, diharapkan bisa gabung dengan latihan perdana Arema pasca libur Lebaran pada 20 Mei 2021 mendatang. 

Jika Kembali Ke Arema FC, Ternyata Begini Rencana Besar Milan Petrovic

 

Fokusmalang.com - Mantan pelatih Arema FC Milan Petrovic menaruh  harapan besar, agar dirinya bisa kembali menangani klub berlogo khas singa tersebut pada musim 2021. Bahkan pelatih asal Slovakia tersebut memiliki rencana detail dan jangka panjan di Arema.

Dalam perbincangan dengan Fokusmalang.com, melalui pesan instan. Milan Petrovic membenarkan bahwa dirinya memang tengah menjalin komunikasi dengan manajemen Arema FC. Termasuk Milan juga menyampaikan bahwa ia sangat tertarik kembali ke Arema. Hal tersebut langsung disampaikan kepada General Manager Arema FC Ruddy Widodo.

“Saya dengan Pak Ruddy sudah beberapa kali menjalin kontak. Saya sampaikan langsung kepada dia, bahwa saya berkeinginan untuk kembali ke Arema di musim 2021 ini. Namun tentu saja, semua keputusan ada di manajemen,” kata Milan.

Mantan pelatih Perseru Badak FC tersebut juga menyatakan, jika ia memang diberi kesempatan untuk kembali ke Arema dia sudah memiliki rencana jangka panjang untuk bisa membangun Arema sebagai tim kuat dalam dua tiga tahun ke depan.

“Saat ini di Arema sudah ada beberapa pemain senior berkualitas Timnas. Seperti Dendi Santoso, Al Farizi, Hanif dan Dedik. Saya juga tahu, bahwa di Akademi serta daerah sekitar Malang ada begitu banyak potensi pemain muda yang melimpah. Saya akan memadukan mereka, sebagai satu tim yang solid untuk musim ini,” lanjutnya.

Menurut Milan dengan rancangan rencana tersebut, Arema akan menjadi tim yang kuat di Indonesia dalam waktu dua tiga tahun lagi.

“Kita tidak berbicara jangka pendek. Dengan pemain muda, tentu adalah jangka panjang. Maka,jika saya diberi kesempatan, Arema akan bisa jadi tim kuat di Indonesia dalam waktu dua tiga tahun lagi. Karena Arema sudah punya kerangka tim yang bagus. Saya ingin jadi bagian sejarah baru Arema! ” kata Milan.

Soal kepastian dan peluang dirinya bergabung kembali ke Arema, Milan belum bisa memastikan. Ia hanya meminta semua pihak bersabar dan menunggu.

“Kita lihat saja bagaimana nantinya. Semoga ada yang terbaik bagi kita semua,” pungkas Milan.

Milan Petrovic bergabung dengan Arema pada awal musim 2018, sebagai bagian dari kepelatihan Arema, yang saat itu dipimpin oleh Joko Susilo. Namun hasil buruk Arema, membuat Joko Susilo harus mundur dari kursi kepelatihan, dan digantikan oleh Milan.

Bersama Milan, Arema yang saat itu terpuruk di papan bawah pelan tapi pasti mulai bangkit. Tambahan beberapa pemain baru di putaran kedua (Hamka Hamzah, Makan Konate dan Alfin Tuasalamony) membuat kekuatan Singo Edan makin solid. Pada Liga 1 2018, Arema akhirnya finish di peringkat ke-5.

Meskipun berhasil mengerek Singo Edan, namun manajemen memustkan tidak memperpanjang kontrak Milan untuk musim berikutnya. Ia digantikan Milomir Seslija. Milan sendiri akhirnya menukangi klub Perseru Badak Lampung di musim 2019.

Kembali Pimpin PSSI Askot Malang, Haris Thofly Segera Geber Konsolidasi Demi Prestasi

 

Istimewa 

Fokusmalang.com - Secara aklamasi Haris Thofly kembali memimpin PSSI Askot Malang, pada Kongres di Malang pada Rabu (10/03/21) pagi. Sejumlah program dan rencana pun siap digeber akademisi dari Universitas Muhammdiyah Malang tersebut.

Kepada Fokusmalang.com, hal pertama yang akan dilakukan Haris Thofly dalam waktu dekat, adalah melakukan konsolidasi di internal PSSI Askot Malang, khususnya dengan klub – klub anggota. Konsolidasi dilakukan sebagai langkah awal untuk menyusun kabinet yang akan membantunya menahkodai PSSI Askot Malang periode 2021-2025.

Ada beberapa hal yang diinginkan oleh pria yang juga Manajer Tim Futsal PON Jatim tersebut dalam kerangka kepengurusan PSSI Askot Malang ke depan. Pertama, Haris mengingin pengurus yang mau total fokus dan loyal dan ikhlas untuk memberikan sumbangan tenaga dan pikiran kepada pembinaan sepakbola di lingkungan PSSI Askot Malang.

Kemudian yang kedua Haris juga akan mengisi kabinetnya dengan sosok-sosok profesional dalam sepakbola, serta juga mereka yang ahli dan akrab dalam bidang teknologi informasi, serta juga sport science.

“Pertama adalah konsolidasi internal, demi bisa mendapat gambaran untuk kabinet di PSSI Askot Malang. Saya berharap bisa diisi sosok –sosok yang ikhlas dalam menjalankan roda organisasi dan pembinaan ke depannya,”

“Kemudian saya juga akan memberikan kesempatan kepada sosok-sosok profesional sepakbola Kota Malang untuk bisa berada dalam kabinet. Serta tidak lupa juga mereka yang sudah sangat paham dengan dunia IT dan sport science, karena ini sudah menjadi kewajiban dalam mengikuti perkembangan zaman sekarang ini,” beber Haris Thofly.

Setelah kabinet terbentuk, Haris juga akan langsung tancap gas untuk bisa berkonsolidasi dengan para pemangku kebijakan di Kota Malang. Seperti Walikota Malang, KONI dan juga Disporapar. Hal ini diperlukan dirinya, demi bisa membuat program jangka panjang yang tertata dengan skala prioritas yang jelas.

“Dalam Askot PSSI Malang 2021-2025 harus ada skala prioritas dalam program. Apakah mau fokus pembinaan, industri bola, Persema dan banyak hal lain. Untuk itulah kami perlu sowan dan berdiskusi dengan banyak pihak, seperti KONI, Disporapar, dan Pak Wali (Walikota Sutiaji). Kami akan mendengarkan usulan mereka juga untuk merancang program ke depan,” lanjutnya.

Dengan langkah – langkah tersebut, Haris berharap agas PSSI Askot Malang bisa memberikan kebangaan dan prestasi terbaik bagi warga di Kota Malang, serta terus membuat Malang jadi salah satu barometer pembinaan di level nasional.

“Kami akan langsung bekerja keras. Konsolidasi dan komunikasi, demi menemukan formulasi pembinaan, pengembangan dan peningkatkan prestasi terbaik bagi Kota Malang,” tutup Haris.

 

El Kepet Sebut Dua Sosok Ini Akan Gantikan Hendro Siswanto di Arema

Fokusmalang.com - Hengkangnya kapten Arema FC Hendro Siswanto dari klub asal Malang tersebut, memang memicu kehebodan di kalangan pendukung. Namun begitu salah satu Aremania Senior El Kepet menyebut bahwa kepindahan pemain berposisi gelandang tersebut tidak perlu dikhawatirkan. 

Menurut Sam Kepet, Hendro memang merupakan pemain yang cukup senior. Hal tersebut terlihat dari 9 tahun karir pemain asal Tuban tersebut meman dihabiskan berkostum Singo Edan. Perannya juga cukup sentral sebagai gelandang pengangkut air. 

Hanya saja Sam Kepet melihat bahwa manajemen Arema pasti sudah benar - benar berhitung, sehingga mau melepas pemain berlabel Timnas tersebut ke Borneo FC. Mantan dirigen Aremania ini menilai bahwa saat ini manajemen Arema mungkin sudah memiliki sosok pengganti Hendro, baik dari internal tim maupun eksternal. 

"Terimakasih Hendro sudah bahu membahu bersama Arema selama ini. Pemain keluar masuk dalam klub sepakbola profesional adalah hal wajar. Tidak perlu terus larut dalam kesedihan. Saya yakin manajemen (Arema) sudah punya sosok pengganti," ucap Kepet. 

Dalam pandangan Kepet, saat ini di Arema sendiri, sebenarnya sudah ada beberapa sosok pemain muda yang siap mnggantikan Hendro karena punya kemampuan dan karakter yang nyaris sama. Mereka adalah Jayus Haryono dan juga Hanif Sjahbandi. 

"Kalau saya sih tenang, karena di Arema masih ada stok pemain muda yang bisa gantikan Hendro. Mereka ada Jayus Haryono dan Hanif Sjahbandi. Bahkan Hanif sendiri juga berlabel Timnas. Sehingga memang kemampuan nya tidak perlu diragukan. Kalau Jayus tinggal jam terbang terus ditingkatkan," beber pria yang kini juga menekuni karir sebagai content creator tersebut. 

Soal pengganti Hendro dari luar, Kepet mengakui lebih percaya kepada manajemen dan pelatih Arema baru nanti. Hanya saja kalau dia menyarankan, Arema sudah tidak lagi perlu mencari pemain baru, karena memang sudah ada Jayus dan Hanif. 

Hendro Siswanto, pemain yang 9 tahun terakhir mengarungi karir bersama Arema, menjelang musim kompetisi 2021 memutuskan hengkang ke Borneo FC. Alasan pemain berusia 30 tahun tersebut menerima tawaran Borneo adalah karena Arema tidak bisa memberikan jaminan karir bagi dirinya dalam mengarungi musim 2021. 

"Arema belum berani memberikan kejelasan, hanya lisan saja. Nah ini mumpung ada klub yang membutuhkan saya, dan bisa menghargai saya dengan baik. Berani mengajukan kontrak, meskipun belum ada kejelasan kompetisi. Sudah tanda tangan kontrak dulu dan beres. Baru menunggu kepastian kompetisi," ujar Hendro Siswanto, seperti dilansir dari Kompas.com. 

PSSI Resmi Batalkan Liga 1 dan 2 Musim 2020-2021


sumber gambar; pssi.org

Asa klub-klub sepakbola profesional di Indonesia untuk kembali merasakan atmosfer kompetisi Liga 2020-2021 pupus sudah, setelah PSSI resmi membatalkan penyelenggaraan kompetisi di dua kasta (Liga 1 dan Liga 2) yang sempat berjalan beberapa waktu, sebelum ditunda hampir sembilan bulan terakhir, akibat pandemi global Covid-19.

Pembatalan status kompetisi tersebut, disampaikan PSSI melalui website resmi mereka pssi.org pada Rabu 20 Januari 2021. Keputusan diambil dalam rapat Exco yang dihelat di hari yang sama.

Hasil utama rapat tersebut adalah, pembatalan status kompetisi musim 2020-2021 karena kondisi force majeur, berkaitan dengan pandemi global.

Selain itu rapat di Jakarta tersebut, juga menhasilkan keputusan, bahwa kompetisi musim 2020-2021 tidak menghasilkan juara dan degradasi.

Kemudian hasil rapat berikutnya adalah, peserta di kompetisi Liga 1 dan 2 musim 2021 adalah klub kontestan dari musim sebelumnya.

Terakhir, rapat Exco juga memutuskan kontrak pemain diatur oleh klub dengan merujuk pada aturan keadaan force majeur yang sudah tertera dalam kontrak masing – masing klub.

Ketua PSSI Mochamad Iriawan menyampaikan, bahwa keputusan Exco PSSI ini merupakan suara dari berbagai klub Liga 1 dan 2. Sebelumnya pertemuan antar pimpinan klub sudah digelar pada 15 Januari 2021.

''Berdasarkan masukan dan kemudian Exco PSSI membahasanya, akhirnya diputuskan soal kejelasan Liga 1 dan 2 itu. Exco PSSI memutuskan kompetisi Liga 1 dan 2 musim 2020 dibatalkan,'' kata Iriawan.

Sementara, Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru, Akhmad Hadian Lukita, menyampaikan, sebelum keputusan Exco PSSI, dirinya sudah berkomunikasi intens dengan semua klub Liga 1 dan 2 secara daring.

''PT LIB sudah mempresentasikan alasan kenapa liga tidak diizinkan, termasuk surat permohonan izin dan berbagai upaya yang sudah dilakukan termasuk melakukan kunjungan kepada petinggi/pejabat terkait,'' imbuhnya.

Sedangkan Direktur Operasional PT LIB Sudjarno menuturkan, pada pertemuan daring tersebut, klub Liga 1 dan 2 rata-rata menginginkan kompetisi musim 2020 dibatalkan. 

''Kesimpulannya klub-klub Liga 1 ingin menatap musim baru. Mereka menginginkan musim 2020 dibatalkan dan musim 2021 dimulai. Demikian pula dengan mayoritas klub Liga 2 sepakat agar kompetisi musim 2020 dibatalkan,'' ujar Sudjarno.

Klub-klub Liga 1 dan 2 juga menyarankan agar PT LIB sudah mengantongi izin dulu dari Mabes Polri, sehingga klub akan lebih mudah untuk mempersiapkan musim kompetisi 2021.

 

Nelly Apresiasi Prestasi PSSI di Porprov 2019


Pesta olahraga terbesar se-Jatim, Porprov 2019 sudah berakhir. Secara umum, Kota Malang memang mengalami degradasi prestasi, dengan merosot ke peringkat ke-4. 
Namun begitu, prestasi tim-tim PSSI Askot Malang ternyata cukup mendapat perhatian.

Dalam Porprov 2019, PSSI berjuang dalam tiga tim, yang kesemuanya lolos melalui babak pra. Yaitu sepakbola, futsal putra dan futsal putri. 

Ternyata tiga tim tersebut mampu menunjukkan performa yang menjanjikan. Tim sepakbola jadi semifinalis dan menduduki peringkat 4. Futsal putra meraih medali perak, serta futsal putri mendapatkan perunggu. 

Hasil ini mendapat apresiasi dari Humas KONI Kota Malang, Laily Fitriyah Liza Min Nelly. Menurutya, prestasi ini merupakan lompatan besar bagi PSSI dibandingkan Porprov V Banyuwangi. 

"Selamat buat PSSI Askot Malang. Mungkin secara target belum memenuhi. Tapi menempatkan tiga tim sebagai semifinalis, tentu adalah hal yang patut diapresiasi," kata wanita yang akrab disapa Nelly ini. 

"Apalagi saya ingat di 2015, sepakbola kita gagal melangkah ke fase gugur. Sehingga kalau sekarang kita bisa peringkat empat ini lompatan besar," lanjutnya. 

Nelly berharap PSSI bisa benar-benar menjaga performa semua atletnya. Sehingga bisa digenjot di Porprov berikutnya pada 2021 mendatang. 

"Porprov berikutnya ada di 2021. Bola, futsal ini olahraga yang populer di Kota Malang. Kalau melihat prestasi sekarang, ini wajib kita jaga. Sehingga bisa ditingkatkan nanti di Jember," pungkas Nelly. 

Sepakbola Kota Malang kalah dari juara Porprov 2019 Tuban 2-0 di babak semifinal, sebelum akhirnya ditekuk tuan rumah lainnya Lamongan di perebutan tempat ketiga 2-1. Sementara futsal pria harus mengakui keunggulan Surabaya di babak final dengan skor 4-1. Sedangkan tim futsal wanita meraih medali perunggu, setelah mengalahkan tim daerah tetangga 4-2.

Soal Pengunduran Jadwal Lawan Persib, Arema Tegas Menolak


FOKUSMALANG.COM- Keputusan PSSI dan PT LIB untuk menunda laga pekan ke-4 Shopee Liga 1 dari 14-16 Juni menjadi 27-28 Agustus 2019, langsung menuai penolakan dari kubu Arema FC. 

Arema FC sendiri sejatinya akan menjamu Persib Bandung pada laga pekan ke-4 di Jumat 14 Juni 2019. Namun karena berbenturan dengan jadwal pertandingan Timnas di 15 Juni mala laga tersebut plus delapan laga lain di pekan yang sama harus mengalami pengunduran jadwal hingga 27-28 Agustus 2019.

Rupannya manajemen  Arema FC keberatan dengan perubahan dari PSSI dan PT LIB tersebut. Singo Edan merasa bahwa jadwal mereka di Bulan Agustus sudah sangat padat.

"Kami langsung mengirimkan surat penolakan atas perubahan tersebut. Karena Arema sudah bermain enam kali pada Agustus," ucap Media Officer Sudarmaji, Jumat (31/05).

Sudarmaji menambahkan soal bagaimana solusi yang diinginkan pihaknya, manajemen masih akan berkoordinasi dengan tim pelatih usai tim kembali dari masa libur lebaran.

"Tentu harapaannya jadwal bisa tetap di Juni. Namun bagaiamana solusi terbaiknya, nanti kami akan rapatkan dulu dengan pelatih," lanjut pria asal Banyuwangi ini.

Soal tiket laga 14 Juni yang terlanjur terdistribusi, Sudarmaji mengatakan belum bisa menggelar refund dalam waktu dekat. Karena Kantor Arema sudah mulai libur per 1 Juni hingga tanggal 10 Juni mendatang. 

"Kami memohon maaf kepada yang sudah terlanjur memesan tiket karena bersamaan mulai besok sampai tanggal 10 Kantor Arema FC libur idul fitri maka kita belum ambil kebijakan refund. Kami sarankan semua bersabar dan tetaplah simpan bukti pemesanan sampai menunggu keputusan berikutnya," pungkas Sudarmaji.



Belum Nyetel Sampai Laga Kedua, Begini Keinginan Comvalius Dari Arema FC



FOKUSMALANG.COM - Sylvano Comvalius, striker Arema FC jadi sosok paling disorot saat ini. Hal tersebut tidak lepas dari penilaian publik yang menganggap penyerang asal Belanda tersebut masih minim kontribusi. 

Tercatat, Arema FC hingga pekan kedua Shopee Liga 1 2019, menderita dua kekalahan di laga away, yaitu 3-1 dari PSS Sleman dan 2-0 atas Borneo FC. Comvalius sendiri baru mencetak satu gol sejauh ini, ke gawang PSS Sleman. 

Sekarang, jelang laga pekan ketiga di Kanjuruhan, Senin (27/05) melawan Persela Lamongan, nama Comvalius jadi sorotan publik. Kedatanganya di skuat Arema banyak dianggap merusak gaya dan irama permainan Singo Edan. Sehingga jauh dari bagaimana mereka bermain ketika memenangkan Piala Presiden 2019. 

Lalu, bagaimana tanggapan mantan bomber Bali United tersebut atas tudingan dan desakan publik atas penampilannya yang belum bisa tune in dengan Singo Edan? 

Seperti dilansir dari akun YouTube resmi Arema FC, Comvalius mengakui bahwa pekan -pekan pertama ini memang begitu berat. Bukan hal mudah menurutnya untuk bisa bangkit dari dua kekalahan. Namun ia yakin, dengan skuat Arema yang saat ini, Singo Edan bisa kembali berdiri dan meraih kemenangan di pekan ketiga, sekaligus laga terakhir Arema, sebelum libur lebaran. 

"Saya tahu ini adalah momen - momen yang berat. Bukan hanya bagi kami pemain, namun tentu juga untuk suporter. Saya berharap Aremania bisa terus menunjukkan dukungannya, karena itulah yang terpenting bagi kami," ucap Comvalius.

"Tidak akan mudah untuk bangkit dari dua kekalahan. Namun dengan kebersamaan yang kuat dan pemain berkualitas, saya yakin Arema akan mampu memetik tiga poin di laga ketiga nanti," lanjutnya.

Bahkan demi bisa meraih kemenangan, pemain tersubur sepanjang masa Liga Indonesia ini mengakui, bahwa ia rela untuk menjadi cadangan, atau bahkan sama sekali tidak dimainkan. 

"Saya tidak akan masalah jika dimainkan sejak menit awal, jadi cadangan, atau bahkan sama sekali tida masuk dalam skuat. Karena yang terpenting saat ini adalah Arema bisa meraih kemenangan," katanya. 

Soal dirinya yang sampai saat ini terlihat masih belum padu dengan Arema. Hal tersebut tidak dibantah oleh pemain berusia 31-tahun tersebut. Comvalius membeberkan ia masih perlu waktu untuk bisa menyatu dengan tim. Begitu juga dengan pemain lain, agar bisa memahami karakternya. 

"Berikan kami waktu sedikit lagi. Karena saya bukan seperti kebanyakan striker di Indonesia yang mengandalkan kecepatan dan terus berlari sepanjang pertandingan. Publik harus paham hal ini," 

"Saya adalah pemain bertipe target man. Saya perlu banyak dukungan dan suport dari pemain lain untuk bisa mencetak gol. Seperti yang terjadi dalam laga melawan Borneo, sama sekali tidak ada umpan silang, dan itu menyulitkan,"

"Tugas saya adalah berdiri di depan, dan mencetak gol, namun hal tersebut akan susah terjadi, jika saya sama sekali tidak mendapatkan dukungan. Semoga saja semua akan lebih baik dalam waktu dekat. Saya yakin itu," pungkas Comvalius. 




Pavel Smolyachenko Dipertanyakan Aremania, Emangnya Kenapa?

foto: Bola.com

FOKUSMALANG.COM - Catatan dua kekalahan Arema FC di laga awal Shopee Liga 1 2019, membuat Aremania kini dilanda kegalauan, jelang laga pekan ketiga di Stadion Kanjuruhan, Senin (27/05) kontra Persela Lamongan.

Disamping mempertanyakan kinerja pemain baru Sylvano Comvalius, pendukung setia Singo Edan kini juga dirundung pertanyaan soal keberadaan gelandang berpaspor Asia Pavel Smolyachenko. Lantaran pemain asal Uzbekistan tersebut hingga pekan kedua sama sekali belum merasakan merumput bersama Arema.

Aremania mulai mempertanyakan untuk apa manajemen Singo Edan mengontrak Pavel di awal musim, jika sampai sekarang pemain berusia 27-tahun tersebut jarang mendapatkan kesempatan bermain. Sebelum memasuki Shopee Liga 1, Pavel juga sulit mendapatkan tempat di ajang Piala Presiden 2019 yang sukses dijuarai oleh Milo Seslija dan pasukannya.

Padahal, beberapa Aremania, justru menyebut Pavel adalah pemain berkualitas, khususnya di lini tengah, dengan umpan - umpan terarah jarak jauhnya.

"Aneh ya pelatih, punya Pavel yang pemain impor, tapi ga pernah dimainkan. Padahal bagus juga pernah lihat. Dia punya umpan yang akurat," kata Toni Riono, Aremania asal Blimbing Malang.

Bukan hanya Toni. Aremania yang menjadi warganet juga memiliki pemikiran yang sama. Mereka mengungkapkan gagasan dan kegalauannya tersebut atas Pavel, melalui beberapa akun media sosial resmi yang dikelola Arema FC. Seperti Instagram, YouTube dan Facebook. 



Selama ini, Pavel sendiri memang seperti kalah saing dengan dua gelandang lokal Arema, Jayus Hariono dan Hendro Siswanto. Kedatangan Hanif Sjahbandi yang baru merampungkan TC bersama Timnas U-23, juga semakin menyisihkan nama mantan gelandang klub Malaysia tersebut.

Hanya saja, kinerja gelandang - gelandang lokal tersebut, dalam dua laga awal Shopee Liga 1 juga belum padu, dan masih tampak bekerja sendiri - sendiri. Apakah laga home melawan Persela di Kanjuruhan, Senin (27/05) akan menjadi debut bagi seorang Pavel? 

Dikonfirmasi terpisah, pelatih Milomir Seslija tidak mengamini. Ia hanya memberikan kode, akan memainkan pemain terbaik demi bisa membuat senang Aremania dengan kemenangan di kandang. 

3 Faktor Yang Bikin Arema 'Tak Berdaya' Dalam Dua Pekan Perdana Shopee Liga 1 2019



FOKUSMALANG.COM - Arema FC tampil mengecewakan dalam dua pekan pertama Shoope Liga 1. Setelah di laga pembukaan bertekuk lutut dari tuan rumah PSS Sleman 3-1, pada partai away keduanya, Singo Edan kembali takluk dari Borneo FC dengan skor menyakinkan 2-0. Lalu apa ya yang membuat Arema FC tampil buruk seusai menjadi juara di ajang pra musim Piala Presiden 2019? 

Simak ulasan khas berikut ini:

1. Lini belakang kurang greget




Jika di Piala Presiden 2019, duet Hamka Hamzah - Arthur Cunha da Rocha tampil prima dan solid, hingga memunculkan Kapten Hamka menjadi pemain terbaik, maka di dua laga awal Shopee Liga 1 kejadiannya menjadi berbalik. 

Kedua bek tersebut tampak seperti punya kendala dalam konsentrasi dan koordinasi, khususnya di babak kedua. Seperti kala melawan PSS Sleman, selain faktor karena adanya kericuhan yang membuat pemain sulit berkonsentrasi, harus diakui bahwa tiga gol yang bersarang ke gawang Kurniawan Kartika Ajie, khususnya di babak kedua, terlihat dari lepasnya para pemain depan lawan dari penjagaan Hamka dan Arthur. 

Hal yang sama juga tampak terjadi pada laga kedua di Samarinda. Dimana dua gol Borneo FC juga bisa dibilang terjadi karena buruknya koordinasi lini bertahan Arema FC. Gol pertama, karena Hamka yang salah sapu, hingga akhirnya bola berbelok ke gawang Kartika Aji.

Begitu pula dengan gol Lerby Eliandri. Dimana para pemain belakang Arema, khususnya dua bek tengah terlambat untuk menutup pergerakan Terens Puhiri dan Lebry Eliandry sang pencetak gol. 


2. Makan Konate yang terlalu ke belakang




Dalam dua laga terakhir, tampak perubahan signifikan dalam gaya bermain dan juga posisi gelandang andalan Makan Konate. Jika di Piala Presiden Makan lebih banyak beroperasi di sepertiga depan wilayah lawan dengan bebas. Hal ini yang membuat Konate memiliki banyak peluang mencetak gol.

Namun di dua  pertandingan Shopee Liga 1 2019, Makan kini justru lebih banyak beroperasi lebih dalam sebagai playmaker murni. Hal tersebut membuat kini Makan justru jarang terllihat di lini belakang seperti sebelumnya. 

Dalam dua laga tersebut gelandang serang asal Mali tersebut, tampak lebih banyak bertindak sebagai plyamaker dan penyuplai bola untuk Sylvano Comvalius yang dipasang sebagai striker utama. Hal ini membuat Makan minim kesempatan untuk punya kebebasan dalam mencetak gol seperti di Piala Presiden 2019.



3. Comvalius sentris



Harus diakui, masuknya Comvalius dalam skuad Arema membawa perubahan signfikan dari gaya dan formasi Arema FC. Jika sebelum Sylvano masuk, Arema lebih banyak bermaind dengan false nine dengan Makan Konate, serta tiga pemain depan yang aktif di lini depan dengan bergantian meneror gawang lawan. Namun kini berubah. 

Semua pemain kini saling bergantian dan bersama - sama memberikan suport kepada Comvalius, sebagai 'pelayan', demi bisa striker asal Belanda tersebut bisa mendapat peluang terbaik dan mencetak gol. 

Sehingga penyerang - penyerang seperi Riky Kayame, Dendi Santoso dan Dedik Setiawan, lebih banyak beroperasi di sekitaran kotak penalti, bukan di dalamnya, demi membuka ruang dan peluang bagi Comvalius. 

Sayangnya, Comvalius sendiri masih dalam proses adaptasi, sehingga ia dalam dua laga juga tampak seperti sulit untuk bermain dalam satu kesatuan dengan Arema FC. Antara mantan pemain Bali United tersebut dengan rekan setimnya di Singo Edan belum mendapatkan chemistry terbaik. Tentu saja hal ini memerlukan waktu dan proses. 

Mines Dendi dan Alfin, Inikah Pemain Yang Disiapkan Arema FC Kontra Borneo FC

bolasport.com

FOKUSMALANG.COM - Misi Arema FC untuk bangkit di kandang Borneo FC pada pekan kedua Shopee Liga 1 2019, Rabu (22/05) tidak akan mudah, mengingat Singo Edan kehilangan dua pemain andalan di sisi kanan, yaitu Alfin Tuassalamony dan Dendi Santoso.

Kedua pemain tersebut dipastikan absen dalam laga kontra Pesut Etam, setelah mereka tidak dibawa ke Samarinda karena masih dalam masa pemulihan cedera. Baik Alfin maupun Dendi mendapatkan cedera memar di bagian kaki ketika Arema dikalahkan PSS Sleman dalam laga perdana di Maguwoharjo 15 Mei yang lalu.

Kehilangan kedua pemain ini bisa dibilang jadi kehilangan besar bagi Milomir Seslija, mengingat keduanya selama ini selalu menjadi andalan di sisi kanan Arema, khususnya ketika menggalang serangan. 

Beberapa nama tampaknya akan disiapkan oleh Milomir Seslija untuk menggantikan Alfin di sisi bek kanan, maupun Dendi, yang selama ini aktif bermain sebagai penyerang sayap Arema FC. Mereka adalah. Ricky Akbar Ohorella atau Agil Munawar yang siap mengisi pos Alfin Tuasalamony. Serta Rivaldy Bauwo, M Rafly atau bahkan Dedik Santoso yang bisa jadi disiapkan Milo untuk menggantikan pos Dendi Santoso.

Formasi alternatif 


Namun bisa jadi, tanpa Dendi khususnya, Milo akan merubah formasi andalannya selama ini, 4-3-3, menjadi 4-4-2, dengan menempatkan duet penyerang di lini depan. Tentu saja hampir bisa dipastikan Sylvano Comvalius yang tampil prima di laga pertama, akan diduetkan dengan local heroes Dedik Setiawan. 

Sementara di lini tengah, Arema jelas memiliki begitu banyak alternatif. Jika Milo ingin pemain tengah tampil fight dan menekan, maka pilihan menempatkan Hendro Siswanto, Hanif Sjahbandi, Pavel Smolyachenko/ Jayus Hariono, dan Makan Konate bisa jadi opsi. 

Tapi jika Milo menginginkan sektor tengah yang lebih stabil baik bertahan maupun mendukung serangan lini depan, maka boleh jadi Hendro Siswanto dan Jayus Hariono akan ditempatkan di sektor tengah, ditopang duo sayap yang akan ditempati oleh Makan Konate dan Ricky Kayame.

Tampaknya apapun yang menjadi alternatif formasi dan strategi Milo Seslija untuk Arema, faktor paling penting dari Singo Edan untuk bisa memenangi laga di kandang Borneo FC kali ini adalah mental. Karena kekalahan Arema dari PSS Sleman sebelumnya, lebih banyak diakibatkan kelengahan karena mental dan konsentrasi yang terganggu akibat terjadinya gesekan antar suporter yang sempat membuat laga terhenti.

Tak Terima, Kubu Arema FC Pastikan Banding Atas Sanksi Komdis PSSI



FOKUSMALANG.COM - CEO Arema FC Ir Agoes Soerjanto berang menerima keputusan Komdis yang menghukum Arema FC denda 75 juta.

Alasannya, harusnya justru Panpel Tuan Rumah yang mendapat sanksi lebih berat karena melanggar pasal utama tentang regulasi Liga 1 2019 yakni tidak mampu memberikan rasa aman dan nyaman kepada tim dan fans tamu.

"Jangankan tim tamu. Saat laga pembuka juga terdapat undangan penting seperti kepala daerah setempat, pimpinan daerah lainnya serta petinggi PSSI dan LIB, apalagi ini laga pembuka Panpel tentunya sdh hrs mempersiapkan jauh lebih baik dari laga biasa. Faktanya justru timbul ricuh karena ketidaksiapan panpel. Jika tidak siap sejak awal ajukan penundaan," ujarnya.

Selain itu, aremania disetujui kuotanya 2 ribu untuk datang memberikan dukubgan kepada Tim Tamu. 

"Bayangkan Aremania seminggu sebelum berangkat ke Sleman sdh kordinasi dgn manajemen, juga panpel terkait keberangkatan keamanan dan soal tiket. Meskipun Ramadhan mereka bergembira menyambut bergulirnya Liga 1 dan datang dengan satu tujuan memeriahkan pembukaan dan mndukung timnya," imbuhnya.

Namun, faktanya tiba di Sleman yang awalnya disambut baik jelang laga malah Aremania justru mendapat sambutan yg provokatif.. Panpel tdk mampu mngantisipasi gangguan keamanan mulai dari area parkir, lorong pintu masuk sampai tribun biru dimana Aremania ditempatkan.

Terlepas klaim itu ulah provokator, berbagai fakta dan laporan beberapa media,panpel benar benar tidak sanggup menguasai keadaan, bahkan malah banyak jatuh korban dari Aremania yang semestinya sebagai tamu wajib dilindungi dan mendapatkan perlindungan.

Apalagi, ajakan Walikota Sleman agar fans tuan rumah menghentikan tindakan kekerasan kepada fans tim tamu tidak diindahkan. Malah diperkeruh pernyataan salah satu.LOC atau Panpel yg terekam secara live di TV dan dilihat oleh seluruh warga Indonesia yang seakan memprovokasi Aremania. Membuktikan bahwa panpel tuan rumah tidak mampu menghandle suasana agar lebih kondusif. Bahkan suasana makin menyudutkan Aremania dan membuat jatuh korban dan berpengaruh terhadap psikis pemain tamu dan Aremania. Sebab laga berhenti sampai 30 menit.

CEO Arema FC menambahkan hasil laporan dari polisi setempat serta Aremania ratusan Aremania mengalami luka luka dan lebih dari 50 an kendaraan bus, minibus,mobil dan motor sengaja dirusak. Ini ganti ruginya lantas menjadi tanggung jawab siapa. 

"Bahkan Aremania diluar stadion mulai laga berlangsung sampai pulang dilempari mercon, flare, kembang api bahkan ada molotov, batu dan benda benda tajam. Bagaimana tidak berdampak secara psikis kepada pemian dan suporter saat itu. Bahkan sekarang masih ada yg mengalami trauma," paparnya.



Ditambahkan, bahwa sebelum Liga digelar, tentunya unsur Panpel telah menrima pelatihan dan workshop dari LIB tentang penyelenggaraan pertandingan termasuk ada materi penyusunan rencana pengamanan. Menurut kami panpel tim tuan rumah wajib utk diupgrading kembali karena tidak mampu menjalankan materi dan arahan yg telah disampaikan saat workshop.

Kata Agus, keputusan Komdis ini sangat jauh dari harapan publik,karena kurang tegas keputusannya dan berdampak pada kualitas penyelenggaraan pertandingan. 

"Saya khawatir jika tidak ada perlindungan terhadap tim dan suporter tamu. Semua akan abai. Dan berdampak pada perilaku negatif suporter masing masing klub yang akan mengambil keputusan hukum sendiri. Dan ini tidak baik," tegasnya.

Pihak Arema FC juga mempertanyakan alasan kenapa diberi sanksi 75 juta jika alasannya karena Aremania membalas perlakuan oknum yg melakukan kekwrasan berupa pelemparan. 

"Mereka sebagai tamu merasa ingin menahan diri. Bayangkan kalau mereka hanya diam. Akan banyak korban berjatuhan. Bayangkan kalau merekaa tdk berusaha melindungi kendaraannya yang diserang. Harusnya obyektif komdis mengambil keputusan. Jika mereka membalas karena ingin mempertahankan diri dihukum. Saya khawatir Kedepan akan berdampak pada perilaku suporter," paparnya.

Dengan pertimbangan diatas dan akan disampaikan bukti bukti bahwa panpel tuan rumah tidak siap. Maka Arema FC bersiap untuk mengajukan banding untuk mendapatkan perlakuan yang adil dan obyektif. Serta semata mata,kata Agoes, untuk menegakkan regulasi dan hukum sepakbola setegak tegaknya agar sepakbola Indonesia bermartabat dan berkualitas.