Showing posts with label Advetorial. Show all posts
Showing posts with label Advetorial. Show all posts

Membuka Wacana Startup yang Lebih Manusiawi: Beyond Kapitalisme dan Menuju Kemandirian Eksistensial melalui Perilaku Bootstrapping

 

Dr. Hanif Rani Iswari, SE., M.M. (tengah) bersama tim penguji
usai menggelar Ujian Doktoral di UM, Selasa (11/02)


Fokusmalang.com - Dr. Hanif Rani Iswari, S.E., M.M., secara resmi meraih gelar Doktor Manajemen dengan predikat cum laude dari Universitas Negeri Malang. Penelitian doktoralnya, yang berjudul "Perilaku Bootstrapping Pendiri Startup Kota Malang: Pendekatan Fenomenologi Eksistensialis" berhasil diselesaikan dalam waktu 2 tahun 8 bulan dan mengupas dinamika psikologis serta filosofis di balik keputusan bootstrapping yang diambil oleh para pendiri startup.

Ujian Akhir Disertasi (UAD) ini dibuka oleh Wakil Dekan 1, Dr. Satia Nur Maharani, S.E., M.SA., Ak, CSRS, pada Selasa, 11 Februari 2025 di Universitas Negeri Malang, dengan Ketua Dewan Penguji Prof. Ery Djatmika dan tim penguji yang terdiri dari Prof. Dr. Puji Handayati, S.E., M.M., Ak., CA, CMA; Dr. Nurika Restuningdiah, S.E., M.Si., Ak., CA; Prof. Dr. Budi Eko Soetjipto, M.Ed., M.Si.; Prof. Dr. Fattah Hanurawan, M.Si., M.Ed; Prof. Dr. Agung Winarno, M.M. dan penguji eksternal dari FIA Universitas Brawijaya yakni Prof. Dr. Mochammad Al Musadieq, MBA. Dalam sesi tanya jawab, para penguji memberikan apresiasi atas kontribusi penelitian ini terhadap pemahaman fenomenologi eksistensialis dalam dunia startup, khususnya dalam implementasi bootstrapping.

Selanjutnya, penelitian ini mengangkat kritik tajam terhadap paradigma startup yang hanya menjadi alat ekonomi kapitalis dan menyoroti pendekatan bootstrapping sebagai ekspresi eksistensialisme dalam membangun bisnis yang lebih manusiawi.

Penelitian ini berangkat dari paradoks startup di Kota Malang yang mengalami pertumbuhan pesat tetapi menghadapi tingkat kegagalan yang tinggi. Sebanyak 47% startup di Malang tidak mampu melewati "Valley of Death", fase kritis yang menentukan keberlanjutan bisnis. Fenomena ini memunculkan pertanyaan mendalam: Apakah startup hanya sekadar instrumen pasar yang dipacu oleh modal ventura, atau dapat menjadi wujud kebebasan, keberanian, dan tanggung jawab pendirinya?

Menelusuri Esensi Startup: Bukan Sekadar Mesin Ekonomi, tetapi Wadah Eksistensial

Penelitian ini menemukan bahwa 87% startup di Kota Malang menggunakan strategi bootstrapping, dengan alasan keterbatasan akses modal, kelangkaan sumber daya, dan keinginan mempertahankan kendali atas bisnis mereka. Namun, lebih dari sekadar strategi finansial, bootstrapping merupakan ekspresi eksistensialis para pendiri startup dalam mempertahankan kebebasan dan makna dalam berkarya.

Pendekatan ini diteliti menggunakan Fenomenologi Eksistensialis, yang mengeksplorasi kesadaran, refleksi filosofis, intuisi, serta nilai-nilai budaya lokal seperti Arema Spirit dalam pengambilan keputusan bisnis. Dr. Hanif menemukan bahwa pendiri startup di Malang tidak sekadar menjalankan bisnis, tetapi juga mengalami dilema eksistensial antara efisiensi ekonomi dan otentisitas nilai personal.

Menggagas "Sustainable Existential Bootstrapping Model" (SEBM)

Salah satu kontribusi utama penelitian ini adalah pengembangan "Sustainable Existential Bootstrapping Model" (SEBM), yang menawarkan alternatif bagi startup agar tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan ekonomi semata, tetapi juga keberlanjutan eksistensial. SEBM berlandaskan tiga pilar utama: (1) Kebebasan Strategis – Startup harus memiliki otonomi dalam pengambilan keputusan, menghindari ketergantungan pada investor eksternal yang dapat menggerus visi awal pendiri. (2) Keberanian Inovatif – Mengutamakan kreativitas dan daya juang dalam menghadapi keterbatasan tanpa mengorbankan nilai-nilai personal.(3) Tanggung Jawab Kolektif – Membangun startup yang tidak hanya mengejar profit tetapi juga memiliki dampak sosial dan berakar pada komunitas lokal.

Pendekatan ini dikemas dalam SEBM Canvas, sebuah alat strategis yang dapat digunakan oleh pendiri startup untuk mengevaluasi model bisnis mereka dari perspektif keberlanjutan eksistensial.

Ekonomi Komunal sebagai Alternatif Pendanaan

Selain mengangkat strategi bootstrapping, penelitian ini juga merekomendasikan eksplorasi model pendanaan berbasis partisipasi kolektif, yang dapat menjadi alternatif bagi startup dalam mengakses modal tanpa kehilangan otonomi bisnis. Salah satu pendekatan yang telah diinisiasi oleh salah satu startup di Kota Malang adalah Koperasi Multi-Pihak Lets Play Indonesia, yang menawarkan skema pendanaan berbasis kolaborasi dan kepemilikan bersama.Walaupun pendekatan ini masih memerlukan kajian lebih dalam untuk memahami efektivitasnya bagi keberlanjutan startup dan hal ini dapat menjadi peluang penelitian lanjutan dalam ranah ekonomi komunal dan model bisnis berbasis solidaritas.Ekonomi berbasis komunitas telah muncul untuk menantang model kapitalisme eksploitatif. Beberapa platform telah mulai menerapkan pendekatan ini dengan membangun struktur kepemilikan yang lebih demokratis, di mana startup bukan hanya dikendalikan oleh pemodal besar, tetapi juga oleh komunitas yang mendukungnya. Dengan demikian, startup bukan lagi sekadar entitas ekonomi yang bertahan hidup berdasarkan investasi eksternal, tetapi menjadi bagian dari ekosistem yang saling mendukung melalui prinsip-prinsip keberlanjutan dan partisipasi kolektif.

Startup: Menuju Gerakan "Anti-Kapitalisme Toksik"

Penelitian ini juga menyoroti gelombang baru startup yang menolak pertumbuhan agresif yang dipacu oleh investasi ventura, yang sering kali memaksa startup kehilangan identitasnya demi kepentingan pemodal. Dr. Hanif menyebut fenomena ini sebagai "Anti-Startup Kapitalis", yang mengadvokasi model bisnis yang lebih manusiawi, reflektif, dan berorientasi jangka panjang. "Startup bukan hanya tentang valuasi dan exit strategy, tetapi juga tentang bagaimana para pendiri menemukan makna dalam berkarya, menciptakan dampak sosial, dan mempertahankan otonomi mereka," tegas Dr. Hanif dalam sidang doktoralnya.


Dampak dan Rekomendasi Kebijakan

Penelitian ini tidak hanya memberikan kontribusi teoritis, tetapi juga memberikan rekomendasi kebijakan bagi ekosistem startup di Indonesia. Pemerintah dan ekosistem startup diharapkan lebih mendukung: (1) Model pendanaan berbasis komunitas, seperti koperasi multi-pihak, yang memungkinkan startup berkembang tanpa tekanan dari pemodal ventura.(2) Insentif bagi startup berbasis nilai lokal yang mengutamakan keberlanjutan daripada pertumbuhan eksploitatif.(3) Pendidikan kewirausahaan yang lebih reflektif, yang tidak hanya mengajarkan strategi bisnis tetapi juga kesadaran eksistensial dalam berwirausaha.

Ucapan Terima Kasih

Dalam kesempatan ini, Dr. Hanif Rani Iswari menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  • Dewan Penguji yang telah memberikan masukan berharga dalam penyempurnaan penelitian ini.

  • Rektor Universitas Widyagama Malang beserta jajaran Wakil Rektor dan Dekanat FEB Universitas Negeri Malang, yang telah memberikan dukungan dalam perjalanan akademik.

  • Keluarga besar Universitas Widyagama Malang, yang senantiasa memberikan motivasi dan inspirasi.

  • Mitra penelitian, termasuk Komunitas Startup Kota Malang (STASION), Komite Ekonomi Kreatif, Bappeda Kota Malang yang telah berkontribusi dalam mendukung kajian ini melalui wawasan dan pengalaman nyata dalam dunia startup.

  • Rekan sejawat di PDIM UM

Menuju Startup yang Lebih Manusiawi

Dengan kelulusannya ini, Dr. Hanif Rani Iswari tidak hanya meraih gelar akademik, tetapi juga membuka perdebatan baru dalam dunia startup: Bisakah startup menjadi lebih dari sekadar mesin kapitalisme, dan berkembang sebagai ruang aktualisasi diri yang lebih otentik?

Melalui fenomenologi eksistensialis dalam bootstrapping, Dr. Hanif mengajak para pendiri startup untuk berani merebut kembali kendali atas bisnis mereka, menjadikan startup sebagai ekspresi kebebasan, bukan sekadar instrumen ekonomi pasar.



Pengolahan Sampah Organik dengan Fermentasi Nanas Tingkatkan Kesadaran Lingkungan Masyarakat Kelurahan Karangbesuki


Fokusmalang.com - Fermentasi nanas merupakan salah satu metode inovatif dalam pengelolaan sampah organik. Dengan memanfaatkan buah dan kulit nanas, sampah rumah tangga dapat diolah menjadi probiotik dan bio-compound yang berfungsi sebagai pupuk organik atau media tanam. Metode ini tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga ekonomis, karena menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemukan. Namun, seperti teknologi lainnya, produk fermentasi ini memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan dari produk fermentasi nanas meliputi proses yang sederhana, waktu pengolahan yang relatif singkat (5-7 hari), dan hasil yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas tanah dan produktivitas tanaman. Selain itu, fermentasi ini membantu mengurangi bau sampah dan mengelola limbah organik tanpa memerlukan fasilitas atau biaya besar. Namun, kekurangannya adalah sensitivitas proses fermentasi terhadap kondisi lingkungan seperti suhu dan kebersihan wadah. Kesalahan kecil dapat menyebabkan kontaminasi yang mengurangi efektivitas produk.


Sosialisasi pengelolaan sampah organik ini dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Merdeka Malang dari Jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, yang didampingi oleh dosen pembimbing. Kegiatan ini diadakan pada tanggal 10 November 2024 dan berkolaborasi dengan kelompok PKK RW 07 Kelurahan Karangbesuki, Kecamatan Sukun. Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang ramah lingkungan, serta melatih warga dalam memanfaatkan limbah organik menjadi produk bernilai tambah.

Dalam pelatihan ini, masyarakat diajarkan memanfaatkan daging buah nanas untuk probiotik dan kulit nanas untuk bio-compound. Probiotik diperoleh dengan fermentasi selama 5-7 hari, sedangkan bio-compound dibuat dari campuran kulit nanas, air, gula, dan probiotik. Produk akhir digunakan untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk berkualitas tinggi atau media tanam.



Acara ini dihadiri oleh kelompok ibu-ibu PKK RW 07 Kelurahan Karangbesuki, yang dengan antusias mengikuti setiap tahapan pelatihan. Peserta pelatihan tidak hanya memahami pentingnya pengelolaan sampah berkelanjutan, tetapi juga memulai inisiatif membentuk kelompok pengelola sampah mandiri di lingkungan mereka. Diharapkan, inisiatif ini dapat mengurangi sampah organik yang terbuang dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih serta sehat.

Produk fermentasi nanas ini juga memiliki potensi pemberdayaan ekonomi. Dengan biaya rendah dan hasil yang bermanfaat, produk seperti pupuk organik dari bio-compound dapat dipasarkan sebagai sumber penghasilan tambahan. Hal ini menciptakan peluang usaha kecil berbasis lingkungan yang mendukung ekonomi lokal.


Melalui pendekatan partisipatif, program ini memastikan keterlibatan aktif masyarakat pada setiap tahapan. Pelatihan intensif dan pendampingan dari tim mahasiswa Universitas Merdeka Malang membantu memastikan keberlanjutan metode ini. RW 07 Kelurahan Karangbesuki diharapkan menjadi percontohan dalam pengelolaan sampah organik yang berkelanjutan, tidak hanya untuk lingkungannya, tetapi juga sebagai inspirasi bagi wilayah lain.


Tentang Penulis:

Artikel ini disusun oleh tim dari Program Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka (UNMER) Malang dengan dukungan materi dan moril penuh dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang (LPPM) UNMER. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya kami untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat akademik dan pendidikan. Tim penelitian terdiri dari mahasiswa dan dosen dari jurusan Administrasi Publik dan administrasi bisnis FISIP UNMER Malang yang bekerjasama dengan Kelompok PKK RW 07 Kelurahan Karangbesuki, Kota Malang sebagai mitra pengabdian masyarakat.

Masuk Tahun-3 Penyelenggaraan ISFFEST 2024, Dukung Penuh Perkembangan Industri Kreatif di Malang



Fokusmalang.com - Dunia fesyen di Kota Malang terus menunjukkan perkembangan pesat, sebagai salah satu sub sektor induusti kreatif, yang kini muncul sebagai salah satu lokomotif di Kota Pelajar ini. Mendukung hal tersebut, D'Gunung Angkringan dengan bangga menggelar  Islamic Fashon Festival (ISFFEST), yang mana pada tahun 2024 ini telah memasuki tahun ketiga penyelenggaraanya. 


Digelar di kawasan d'Gunung Angkringan yang teduh dan sejuk, ISFFEST 2024 diselenggarakan pada Minggu 28 Juli 2024, dengan diikuti puluhan peserta dari Kota Malang, yang dibagi dalam tiga kategori, yaitu anak -anak, remaja serta dewasa, serta kaegori khusus 'best costume'


Sebagai dewan juri, ISFFEST 2024 juga menghadirkan para praktisi di industri fesyen Kota Malang yang sudah sangat berpengalaman, yaitu: 


-  Imro’atul Aziza, AHM Management

- June Wendy, Key Entertainment

- Feby Ayusta, AHM Management



Founder dari ISFFEST  Hanif Rani menyampaikan bahwa,  ISFFEST diadakan demi bisa terus memberikan ruang kreatif bagi para pelaku industri fesyen dan modelnya, khususnya fesyen islami.


“Kami berharap melalui ajang ini, dGunung Angkringan dapat memberikan peluang dan kesempatan untuk bertumbuh bersama dengan kreativitas. Kami ingin acara ini menjadi wadah bagi talenta terbaik di Kota Malang untuk terus berkembang dan berkontribusi pada ekonomi kreatif lokal,” ungkap wanita yang juga seorang dosen di Kota Malang ini. 


Sementara Koordinator Penyelenggara ISFFEST 2024 Ardian Permadi menyampaikan rasa terimakasihnya kepada antusiasme para peserta, serta juga sponsor yang mendukung event tahunan tersebut. Ia berharap juga ISFFEST ke depan akan mampu lebih berkembang dan besar.



“Terimakasih kepada para peserta dan sponsor, agak di luar ekpektasi sambutanya begitu antusias. Tentu kita berharap ke depan ISFFEST bisa menjadi lebih besar dengan cakupan peserta yang lebih luas lagi,” tutupnya.


Berikut adalah daftar pemenang di ISFFEST 2024:


Kategori Anak

Juara 1 : 01 (Naura Shaqinah I.)

Juara 2 : 02 (Ken Ayu Naraya)

Juara 3 : 03 (Khansa Naura)

Harapan 1 : 05 (Zavier)

Harapan 2 : 10 (Arsya)

Harapan 3 : 15 (Viona Queensha)

Best Costume : 06 (Gina Fraeyza)


Kategori Remaja

Juara 1 : 08 (Calissa Indie)

Juara 2 : 15 (Zhafran El Yasdsan)

Juara 3 : 06 (Bunga Permata Jingga)

Harapan 1 : 11 (Fania Syifa)

Harapan 2 : 03 (M. Shaheer)

Harapan 3 : 07 (Farah Latifa)

Best Costume : 02 (Reisya Zalfa Sidqiyah)


Kategori Dewasa

Juara 1 : 01 (Kinanti)

Juara 2 : 08 (Dika)

Juara 3 :  18 (Saskia)

Harapan 1 : 03 (Rivano)

Harapan 2 : 19 (Shela Rasi)

Harapan 3 : 20 (Nauratul Insani)

Best Costume : 14 (Rosa)

Sensasi Kelezatan Bakso Solo pojok Malang di Janti Depan Panti Tunanetra

 

Fokusmalang.com - Bagi para penggemar kuliner, mencicipi hidangan khas seperti bakso di Malang tak lagi harus berpetualang ke kota asalnya. 

Ditengah hiruk pikuk Kota Malang, terdapat sebuah Warung kecil yang menyajikan kelezatan bakso Solo yang memikat hati. Letaknya yang strategis di Janti Barat, Tunanetra membuat warung Bakso Solo pojok Janti Diajeng menjadi tempat favorit bagi pecinta bakso.


Bakso Solo, dengan kuah kaldu yang kaya rasa, mie kuning, tahu, dan tambahan seperti bihun serta kerupuk pangsit, telah menjadi santapan favorit di seluruh Indonesia. Di warung ini, Anda dapat menikmati kelezatan bakso Solo dalam suasana yang santai dan ramah.


Warung Bakso Solo pojok, yang terletak di Jl.Janti Barat Kecamatan Sukun depan tunanetra, buka setiap hari mulai pukul 13.00 WIB hingga 20.00 WIB. Namun, sebaiknya datang lebih awal karena popularitasnya menjadikan hidangan ini cepat habis, seperti yang diungkapkan oleh pemilik warung, Andre.


Warung ini pertama kali dibuka pada awal Januari Tahun 2024, dan uniknya dulu Warung ini sempat berjualan Bakso Soto sebelum beralih ke Bakso Solo yang sekarang, hanya membutuhkan waktu sekitar enam bulan agar bisa ramai sampai sekarang.


Tempat yang strategis dan suasana yang santai menjadi alasan Andre untuk memilih membuka Warung Bakso di area Janti Barat. Warung ini biasanya dibuka mulai pukul Satu Siang Sampai pukul Delapan Malam.


Menu andalan di kedai ini adalah porsi Bakso campur yang dijual dengan harga Rp 10 ribu per porsi. Dalam satu porsi, Anda akan menemukan campuran Tiga Pentol, Satu Tahu, dan Satu Goreng disajikan dengan kuah kaldu yang membuat rasanya begitu istimewa.


Menurut Sandi, salah satu pelanggan setia warung ini, Pentolnya memiliki tekstur yang khas dan kuahnya begitu nikmat. Ia menggambarkan sensasi menyantap porsi Bakso campur di sini sebagai perpaduan antara cita rasa bakso Solo yang lezat dengan bakso Malang yang khas.


Isi porsi Baksonya yang lumayan, dan juga harganya yang sangat terjangkau serta kualitas Bakso yang cukup bagus membuat daya tarik yang khas dari bakso Solo ini ” ungkap Sandi.


Selain hidangan utama, warung ini juga menyediakan menu satuan dengan harga mulai dari Rp 2.750 hingga Rp 15.000. Tidak hanya itu, beragam minuman segar seperti es jeruk, dan es teh juga tersedia untuk menemani santapan Anda.


Jadi, jika Anda berada di sekitar Janti dan Ciptomulyo dan menginginkan pengalaman kuliner yang memanjakan lidah, jangan ragu untuk mampir ke warung Bakso Solo Pojok Janti. Nikmati kelezatan bakso Solo yang autentik dan jaminan kesegaran minuman yang pasti akan membuat Anda kembali lagi dan lagi, pungkas Andre berpromosi.

Oleh : Alley Farrel - Siswa SMKN 1 Kota Malang


Siaran Pers Kontenporer Studio: Persepsi Masyarakat Malang Dalam PSBB di Malang Raya




Tidak Puas Dengan PSBB, Masyarakat Malang Raya Pilih Sumber Informasi Sosmed



Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilakukan oleh Pemerintah pusat di Malang Raya, memang dimaksudkan untuk menekan persebaran dari virus Covid-19 yang kini memang menjadi pandemi global. Bahkan di Indonesia, status nya sudah ditetapkan sebagai bencana nasional non alam.

Untuk menangkap perspektif keefektifan dan kepuasan  masyarakat di Malang Raya yang sudah melaksanakan dan merasakan PSBB, selama hampir 14 hari, maka kami dari Kontenporer Studio mengadakan survey secara daring yang digelar pada tanggal 26-28 Mei 2020, atau bertepatan dengan hari ke 9-11 PSBB di Malang Raya.

Survey diikuti oleh 118 responden yang berasal dari 5 Kecamatan di Kota Malang, 12 Kecamatan di Kabupaten Malang dan dua Kecamatan di Kota Batu.

Dari survei tersebut, didapatkan hasil bahwa sosialisasi PSBB sudah berjalan baik, karena semua responden sudah bisa menjawab dengan tepat, terkait beberapa aturan dasar PSBB. Namun menariknya, ternyata sumber informasi PSBB justru tidak didapatkan dari informasi resmi pemerintah. Media sosial justru mendominasi sebagai referensi responden dengan 81,4%. Sementara informasi langsung dari pemerintah seperti iklan layanan masyarakat dan sosialisasi hanya menempati peringkat kedua dari bawah, sebagai sumber informasi responden dengan 33,2% yang mengakui mendapatkan informasi soal PSBB dan segala peraturannya langsung dari pemerintah
(responden bisa memilih lebih dari satu pilihan)



Dari sudut pandang kami, situasi ini tentu bukan situasi yang ideal. Mengingat media sosial bukanlah sumber informasi yang kredibilitas dan kebenarannya bisa dipertanggungjawabkan. Sehingga tentu masih diperlukan peran serta lebih dari pemerintah, agar masyarakat mendapatkan informasi yang cukup terkait PSBB, Pandemi dan juga masa kenormalan baru yang akan segera kita masuki.

Apalagi dalam data kami selanjutnya, responden merasa sudah mendapatkan informasi dan data yang cukup, meskipun informasi, data, dan berita yang didapatkan hanya berdasar dari kabar di media sosial. 83,1% responden mengakui cukup mudah untuk mendapatkan informasi PSBB (dengan dominan dari media sosial).
Situasi ini tentu berbahaya, karena berpotensi membuat banyak misleading, disinformasi, bahkan hoax di masyarakat yang menyebar melalui media sosial.  Sekali lagi, ini perlu menjadi perhatian lebih khususnya dari pemerintah dan pemangku kebijakan industri media di Malang Raya.

Selanjutnya, terkait dengan tingkat kepuasan masyarakat dalam pelaksanaan PSBB di Malang Raya selama hampir dua pekan terakhir. Dalam respon penilaian linear yang kami berikan kepada responden dengan skala 1-10, dominan responden berada di skala 1-5 dengan terbanyak ada di skala 5 (16,9%), 1 (15,3%) 3 (14,4%), dengan persentase kumulatif mencapai 64.1%

Dalam data yang kami kumpulkan, persebaran tingkat kepuasan audiens atas pelaksanaan PSBB di Malang Raya sebenarnya cukup merata. Terlihat dari prosentase yang tidak ada yang mencapai angka 20%. Namun jika ditarik lebih dalam, maka persentase yang mendominasi ada di skala 1-5. Artinya masyarakat memang belum benar - benar puas

dengan pelaksanaan PSBB di Malang Raya, meskipun banyak juga audiens yang tidak mengambil kesimpulan bahwa PSBB juga tidak memuaskan. Terbukti dengan respon di skala 6-10, yang diakumulasi masih mencapai angka 38,9%
Data selanjutnya yang dapat kami jaring dari responden, adalah bagaimana tingkat efektivitas PSBB dari persepsi mereka. Dari respon dan survey kepada 118 responden, dengan menggunakan skala linear 1-10 untuk mengukur efektivitasnya, didapatkan data seperti berikut ini:

Bahwa 17,8% responden memilih angka satu yang artinya melihat PSBB di Malang Raya sangat tidak efektif. Pilihan ini adalah pilihan paling dominan dari skala linear yang anda. Setelah 1, skala terbanyak kedua yang dipilih responden adalah 5 (16,1%) dan 3 (12,7%).

Dari data tersebut, bisa ditarik kesimpulan, bahwa  dominan audiens merasa bahwa pelaksanaan PSBB di Malang Raya dinilai masih tidak efektif untuk bisa menurunkan angka pertumbuhan pasien Covid-19.

Sementara, apakah masyarakat masih setuju jika PSBB diperpanjang. Dominasi responden (45,8%) mengakui bahwa tidak perlu lagi PSBB untuk diperpanjang. Hal tersebut linier dengan keputusan pemerintah untuk tidak lagi memperpanjang PSBB dan memilih menerapkan normal baru

Gara-Gara Bolu Bakar, 3 Perempuan Ini Bisa Jalan-Jalan GRATIS Ke Dino Park, Kok Bisa?



FOKUSMALANG.COM - Jalan-jalan gratis, hmm siapasih yang gak mau. Nah tapi tiga wanita yang ini beruntung banget, karena bisa jalan - jalan gratis cuma gara-gara makan kue kekinian paling enak di Kota Malang. Wah Kok bisa ya?

Setelah menunggu cukup lama memilih foto foto terunik akhirnya tim bolu bakar malang memilih tiga  orang pemenang foto competition with bolu bakar, mereka adalah Feronika Wijayanti, Dina Putri dan Inggrid Widy.

Ketiga orang pemenang ini berkesempatan mendapat hadiah menikmati wahana yang super kece yakni Dino Park di Jatimpark 3. Dan di hari Minggu (09/12/18) kemarin ketiga pemenang ini mengajak keluarganya menikmati beragam wahana yang ada di Dino Park.

Bersama dengan para buah hatinya, ketiga pemenang ini dengan riang gembira menikmati setiap wahana yang ada. Awal datang mereka langsung mengabadikan moment dengan berfoto bersama di bawah kerangka dinosaurus.

Setelah itu mereka langsung menuju wahana Dino Action Naga Cloning. Di dalam wahana ini mereka menikmati hal yang sangat seram dengan cara naik perahu.

Mereka memasuki lorong gelap dimana didalamnya terdapat sebuah laboratorium yang berisi aneka dinosaurus yang dijadikan bahan percobaan seorang dokter “gila”.


Dan di akhir menikmati wahana dino action naga cloning itu, perhu yang ditumpangi oleh ketiga pemenang ini turun dari ketinggian hingga air yang berda di sekitarnya menghujani mereka, mereka pun sangat menyukai hadiah yang diberikan oleh Bolu Bakar Malang ini.

Wah seru banget ya sobat fokusmalang? Nah kalau mau yang seru lainnya, cuzz kita tungguin kejutan lainnya dari Bolu Bakar Malang, BBM yang paling enak kalau dimakan. "Nom-Nom"