Siaran Pers Kontenporer Studio: Persepsi Masyarakat Malang Dalam PSBB di Malang Raya




Tidak Puas Dengan PSBB, Masyarakat Malang Raya Pilih Sumber Informasi Sosmed



Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilakukan oleh Pemerintah pusat di Malang Raya, memang dimaksudkan untuk menekan persebaran dari virus Covid-19 yang kini memang menjadi pandemi global. Bahkan di Indonesia, status nya sudah ditetapkan sebagai bencana nasional non alam.

Untuk menangkap perspektif keefektifan dan kepuasan  masyarakat di Malang Raya yang sudah melaksanakan dan merasakan PSBB, selama hampir 14 hari, maka kami dari Kontenporer Studio mengadakan survey secara daring yang digelar pada tanggal 26-28 Mei 2020, atau bertepatan dengan hari ke 9-11 PSBB di Malang Raya.

Survey diikuti oleh 118 responden yang berasal dari 5 Kecamatan di Kota Malang, 12 Kecamatan di Kabupaten Malang dan dua Kecamatan di Kota Batu.

Dari survei tersebut, didapatkan hasil bahwa sosialisasi PSBB sudah berjalan baik, karena semua responden sudah bisa menjawab dengan tepat, terkait beberapa aturan dasar PSBB. Namun menariknya, ternyata sumber informasi PSBB justru tidak didapatkan dari informasi resmi pemerintah. Media sosial justru mendominasi sebagai referensi responden dengan 81,4%. Sementara informasi langsung dari pemerintah seperti iklan layanan masyarakat dan sosialisasi hanya menempati peringkat kedua dari bawah, sebagai sumber informasi responden dengan 33,2% yang mengakui mendapatkan informasi soal PSBB dan segala peraturannya langsung dari pemerintah
(responden bisa memilih lebih dari satu pilihan)



Dari sudut pandang kami, situasi ini tentu bukan situasi yang ideal. Mengingat media sosial bukanlah sumber informasi yang kredibilitas dan kebenarannya bisa dipertanggungjawabkan. Sehingga tentu masih diperlukan peran serta lebih dari pemerintah, agar masyarakat mendapatkan informasi yang cukup terkait PSBB, Pandemi dan juga masa kenormalan baru yang akan segera kita masuki.

Apalagi dalam data kami selanjutnya, responden merasa sudah mendapatkan informasi dan data yang cukup, meskipun informasi, data, dan berita yang didapatkan hanya berdasar dari kabar di media sosial. 83,1% responden mengakui cukup mudah untuk mendapatkan informasi PSBB (dengan dominan dari media sosial).
Situasi ini tentu berbahaya, karena berpotensi membuat banyak misleading, disinformasi, bahkan hoax di masyarakat yang menyebar melalui media sosial.  Sekali lagi, ini perlu menjadi perhatian lebih khususnya dari pemerintah dan pemangku kebijakan industri media di Malang Raya.

Selanjutnya, terkait dengan tingkat kepuasan masyarakat dalam pelaksanaan PSBB di Malang Raya selama hampir dua pekan terakhir. Dalam respon penilaian linear yang kami berikan kepada responden dengan skala 1-10, dominan responden berada di skala 1-5 dengan terbanyak ada di skala 5 (16,9%), 1 (15,3%) 3 (14,4%), dengan persentase kumulatif mencapai 64.1%

Dalam data yang kami kumpulkan, persebaran tingkat kepuasan audiens atas pelaksanaan PSBB di Malang Raya sebenarnya cukup merata. Terlihat dari prosentase yang tidak ada yang mencapai angka 20%. Namun jika ditarik lebih dalam, maka persentase yang mendominasi ada di skala 1-5. Artinya masyarakat memang belum benar - benar puas

dengan pelaksanaan PSBB di Malang Raya, meskipun banyak juga audiens yang tidak mengambil kesimpulan bahwa PSBB juga tidak memuaskan. Terbukti dengan respon di skala 6-10, yang diakumulasi masih mencapai angka 38,9%
Data selanjutnya yang dapat kami jaring dari responden, adalah bagaimana tingkat efektivitas PSBB dari persepsi mereka. Dari respon dan survey kepada 118 responden, dengan menggunakan skala linear 1-10 untuk mengukur efektivitasnya, didapatkan data seperti berikut ini:

Bahwa 17,8% responden memilih angka satu yang artinya melihat PSBB di Malang Raya sangat tidak efektif. Pilihan ini adalah pilihan paling dominan dari skala linear yang anda. Setelah 1, skala terbanyak kedua yang dipilih responden adalah 5 (16,1%) dan 3 (12,7%).

Dari data tersebut, bisa ditarik kesimpulan, bahwa  dominan audiens merasa bahwa pelaksanaan PSBB di Malang Raya dinilai masih tidak efektif untuk bisa menurunkan angka pertumbuhan pasien Covid-19.

Sementara, apakah masyarakat masih setuju jika PSBB diperpanjang. Dominasi responden (45,8%) mengakui bahwa tidak perlu lagi PSBB untuk diperpanjang. Hal tersebut linier dengan keputusan pemerintah untuk tidak lagi memperpanjang PSBB dan memilih menerapkan normal baru

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »