8 Penghuni Panti Asuhan di Malang Positif Covid-19, Diduga Terinfeksi dari Petugas yang Belanja



Malang - Pemerintah Kota Malang belum bisa melacak asal penularan Covid-19 terhadap penhuni Panti Asuhan dan Taman Bimbingan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Bhakti Luhur.

Sebab, seluruh penghuni panti asuhan, anak dan pengasuhnya, tak pernah keluar dari kompleks panti asuhan tersebut selama setahun terakhir.

"Ini mulai satu tahun yang lalu tidak keluar anak-anak. Istilahnya kan di dalam. Karena berkebutuhan khusus itu tadi. Pengasuhnya juga tidak pernah keluar," kata Sutiaji Wali Kota Malang saat mendatangi panti asuhan itu, Rabu (3/3/2021).

Hal Tersebut membuat Sutiaji menduga transmisi virus corona kepada seluruh penghuni panti asuhan terjadi lewat petugas yang biasanya bertugas berbelanja untuk kebutuhan panti asuhan.

"Bisa jadi mungkin orang yang belanja. Maka dari itu semua harus waspada," katanya.

Satgas Covid-19 Malang mengetahui penularan corona di panti asuhan tersebut setelah lima penghuni mengalami gejala covid-19 pada hari Kamis (25/2/2021).

Satgas lalu melakukan rapid test antigen terhadap seluruh penghuni panti asuhan. Alhasil, 170 orang dinyatakan reaktif.

Setelah itu, delapan penghuni yang menjalani tes swab dengan metode polymerase chain reaction terkonfirmasi positif covid-19.

Mereka yang positif terdiri dari anak berkebutuhan khusus, pengasuh dan mahasiswa yang sedang menjalani praktik kerja lapangan.

Meski hanya delapan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19, sebanyak 170 penghuni panti menjalani isolasi.
Tercatat 16 orang diisolasi di Rumah Sakit Lapangan Idjen Boulevard. Sisanya,isolasi mandiri di panti tersebut.

Sutiaji mengatakan, panti itu sudah memenuhi protokol kesehatan Covid-19 untuk dijadikan tempat isolasi mandiri. Selain itu penghuni panti juga tidak bisa dipindah karena berkebutuhan khusus dan membutuhkan perlakuan khusus.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »