Dari Kota Malang, APIK Usung Semangat Lestarikan Pusaka Budaya Bangsa



FOKUSMALANG.COM - Berlandaskan semakin minimnya kepedulian masyarakat, khususnya generasi muda atas budaya sendiri, khususnya pusaka khas nusantara yaitu keris, membuat sejumlah kalangan di Malang menyatukan visi dan misi dengan mendirikan Asosiasi Pecinta Keris Indonesia (APIK).
Peluncuran sekaligus pengukuhan DPP APIK sendiri baru dilaksanakan di Malang pada Kamis (07/12) Malam di salah satu resto yang ada di kawasan Cengger Ayam Kota Malang.
Menurut Ketua Dewan Pembina APIK, Geng Wahyudi, organisasi ini sebenarnya tidak hanya ditujukan untuk kolektor keris saja, namun juga untuk semua masyarakat yang punya kepedulian kepada keris. Bahkan kedepan pria yang juga politisi ini mentargetkan APIK juga bisa mewadahi para pengrajin atau empu keris yang ada di Indonesia.
“Malang memang pusatnya budaya. Kami ingin mewadahi semua pecinta benda pusaka di seluruh Indonesia tak hanya keris saja. Namun berbagai benda pusaka warisan bangsa yang lain. Begitu juga dengan berbagai elemen yang ada di dalam dunia atau industri keris ini,” papar Geng.

Sementara, Ketua Umum APIK RM Prayoga mengutarakan bahwa sementara ini, selain Malang sebagai pusat, APIK juga telah berdiri di beberapa kota dan kabupaten di Indonesia, seperti Klaten, Blitar, Kediri, dan Yogyakarta. Dalam waktu dekat menyusul kota dan kabupaten lainnya.
“Untuk sementara ini APIK punya 300 anggota di delapan daerah termasuk Malang. Kedepan kami targetkan akan terus bertambah,” jelasnya.
Sementara itu, tokoh masyarakat Malang, Laily Fitriyah Liza Min Nelly, mengaku sangat setuju dengan adanya pembentukan APIK. Ia menilai tanpa ada gerakan nyata dari pecinta benda pusaka, maka sulit untuk melestarikannya.
Apalagi bagi Nelly, sapaan akrabnya, bidang pusaka ini termasuk baru baginya. Ia sekaligus banyak belajar mengenal pusaka khas Indonesia lebih banyak lagi.
“Saya jadi tahu gimana bentuk keris berumur 600 tahun. Jadi APIK ini sangat membantu melestarikan pusaka. Apalagi ketuanya masih muda menjadi generasi milenial dan senang dengan pusaka,” tutupnya.






Share this

Related Posts

Previous
Next Post »