Tolak Bermain di Liga Nusantara, Arema Indonesia Minta Bantuan Presiden Jokowi



FOKUSMALANG - Klub Arema Indonesia nyatakan tak bersedia bermain di divisi terbawah Liga Nusantara (Linus), karena mereka merasa klub profesional dan sepatutnya berada minimal di kasta Divisi Utama untuk Liga Indonesia musim 2017-2018.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Operasional Haris Fambudy pada Jumat, (13/01/2017) di Malang. Bahkan untuk bisa mewujudkan rencana tersebut Haris menyebut pihaknya sudah meminta bantuan kepada Presiden RI Joko Widodo.
"Soal ini (Linus) kami sudah berkirim surat kepada PSSI, Menpora, dan juga Presiden Joko Widodo. Kami yakin Presiden akan memperhatikan masalah ini," kata Haris
Arema Indonesia berpendapat bahwa kinerja PSSI belum selesai dan beres, kendati akhirnya Arema Indonesia bersama 6 tim lainnya mendapat pemutihan dan bisa kembali diakui sebagai anggota PSSI pada kongres tahunan di Bandung beberapa waktu yang lalu.
Berdasarkan keputusan kongres tahunan itu, Arema Indonesia harus berlaga di kompetisi amatir Liga Nusantara bersama lima klub lainnya. Sedangkan Persebaya ditempatkan di Divisi Utama.
Langkah awal yang dilakukan manajemen saat ini adalah mengirim surat kepada stakeholder sepakbola di Indonesia dan juga pemerintah, mulai dari Presiden Jokowi, Menpora, hingga PSSI.
“Saat di Bandung kami sudah sudah keberatan. Kami ingin disamakan dengan Persebaya, karena tidak ada perbedaan antara Arema Indonesia dan Persebaya.  Kami sudah bersyukur diterima sebagai anggota, dan kita tentu sebagai anggota punya hak untuk berbicara,” tutur Haris.
Ia berharap agar PSSI bisa lebih terbuka lagi dalam mengambil sikap dan keputusan. Karena menurut Haris, hingga saat ini ia belum mengetahui alasan PSSI menaruh timnya di Linus.
“Kami tidak tahu alasanya kami main di Linus. Kami harusnya di Divisi Utama karena kita sudah mengalah. Kalau boleh jujur, kami ini main semestinya di ISL [Indonesia Super League], tetapi kami tidak mau ribut. Pengadilan sudah kami tutup ya, alasannya karena pemerintah sudah mengakui kami. Kalau pengadilan akan bikin emosi orang.
Ia yakin Ketua Umum PSSI saat ini Edy Rahmayadi bisa memiliki kebijakan yang lebih baik. Karena menurut pria berambut gondrong ini, dari segi apapun Arema Indonesia tidak layak berada di kasta amatir.
 “Saya ingin ketua umum terbuka hatinya, karena kami ingin main di Divisi Utama. Masih ada program kerja PSSI bidang kompetisi, dan semoga kami bisa masuk pada saat itu. Jika sudah main di Divisi Utama maka masalah sudah clear”
Haris mengaku tidak ingin membuat kegaduhan dengan memperkarakan masalah ini ke pengadilan. Menurutnya, saat ini yang ingin mereka lakukan adalah tidak membuat orang lain emosi.
 “Kami bekerja secara tim, ada yang di Malang dan Jakarta. Kami tidak pernah bikin gerakan yang bikin emosi orang. Kami yakin dengan surat yang kami punya, yang kami bawa ke AFC, yang kami bawa ke Ketum. Kami yakin, dengan surat itu kami diterima, dan layak verifikasi di Divisi Utama,” kata Haris.



Share this

Related Posts

Previous
Next Post »