Wuiih Mboois! Arek Malang Berhasil Ciptakan Aplikasi yang Lebih Hebat dari Facebook




FOKUSMALANG - Dewasa ini kebutuhan masyarakat akan aplikasi berbasis smartphone sudah semakin meningkat. Berbagai hal mulai bersosialisasi, berbisnis, bahkan juga belajar bisa dilakukan melalui gadget, ponsel pintar anda.
Namun sayangnya, kebanyakan aplikasi baik itu media sosial, ataupun jual beli dan sarana belajar masih dikuasai perusahaan – perusahaan asing. Tentu saja hal ini membuat aplikasi terkadang seperti kurang bisa meningkatkan sumber daya manusia masyarakat Indonesia.
Berdasar pemikiran tersebutlah, Ezy Industries, sebuah perusahaan software dan hardware asli Malang mencoba mencari solusi. Melalui riset bertahun-tahun, akhirnya Ezy Industries sudah menemukan sebuah bentuk aplikasi yang mampu merangkul semua kebutuhan masyarakat, mulai dari bersosialisasi melalui media sosial, berita, jual beli, pembelajaran, bahkan juga pengetahuan – pengetahuan umum yang selama ini hanya ada di buku saja.
Aplikasi yang sementara masih bernama REMAP ini seakan menjadi asisten pribadi, sekaligus mentor dan teman anda sehari-hari, karena pengguna dapat berkomunikasi dengan kecerdasan buatan yang bernama AL dengan fitur chatnya. Jadi dengan 1 aplikasi ini anda tidak perlu lagi mengunduh berbagai aplikasi lain, untuk berbagai kebutuhan anda dalam kehidupan sehari – hari.
Ada dua hal yang cukup unik dari aplikasi yang baru akan diluncurkan versi Beta nya tersebut. Yang pertama REMAP sebagai penyedia layanan berita berbasis masyarakat (netizen journalist) memiliki algoritma khusus yang bisa menyaring berita itu hoax atau bukan. Menurut Muchammad Edo selaku CEO Ezy Industries. algoritma ini ia ciptakan karena resah melihat begitu banyak masyarakat yang mudah tertipu oleh berita hoax yang kini banyak bertebaran di media sosial.
“Adanya hoax ini sangat meresahkan. Nah, disinilah nanti salah satu fungsi REMAP sebagai filter berita, baik itu yang berasal dari luar ataupun writer netizen yang terlibat langsung di dalamnya. Karena kami juga akan menjadi wadah bagi para netizen yang merasa memiliki bakat menulis dan jurnalisme,” papar pria kalem berusia 29 tahunini.
Keunggulan kedua dari Al adalah sebagai media pembelajaran. Dalam fitur ini Al akan berfungsi selaku mentor dalam berbagai terapan ilmu, khususnya ilmu –ilmu yang berhubungan dengan Usaha Kecil Menengah (UKM) dan juga startup, Al juga berkemampuan mengajarkan materi sekolah mulai dari tingkat SD hingga Perguruan tinggi sehingga siswa yang mengalami kesulitan di sekolah dapat langsung bertanya kepada Al.
“Nantinya pengguna aplikasi ini tidak perlu susah –susah kesana kemari untuk mau belajar satu ilmu. Semisal ia mau bikin startup, Al sudah akan menjadi mentor sekaligus partner sampai si pengguna benar-benar mampu menguasai ilmu ada live skill tersebut,” imbuh pria yang akrab disapa Edo ini.
REMAP juga merupakan aplikasi jual beli yang memudahkan para penjual menemukan pembeli yang tepat dan cepat, bahkan akan diajarkan oleh Al bagaimana cara mendapatkan pembeli dengan cepat. Selain itu ada fitur peta dimana kita bisa menemukan direktori sebuah kota dengan cepat dan tepat, “mau cari tambal ban atau tukang jual sempol, tinggal buka peta” ucap edo.
Satu hal yang paling mencuri perhatian dari aplikasi yang akan diluncurkan versi beta nya pada Rabu 21 Desember di Ezy Industries, Jalan Kauman Malang ini adalah, meskipun memiliki begitu banyak fitur luar biasa yaitu sosial media, jual beli online, peta, komik dan belajar online, namun ia memiliki ukuran yang terbilang kecil. REMAP hanya berukuran di bawah 10 MB.
Dengan ukuran ini, REMAP bisa diaplikasikan di berbagai smartphone, dan tak harus smartphone canggih. Dengan ukuran kecil ini Edo memang berharap REMAP bisa dipasang di semua smartphone entah itu murah maupun mahal, sehingga siapapun juga bisa menggunakan REMAP.

“Saya berharap memang REMAP tidak menjadi aplikasi yang ekslusif dengan ukurannya yang besar, dan harganya mahal. Saya mentargetkan REMAP akan punya popularitas tinggi di masyarakat, dan dalam beberapa tahun ke depan dengan berbagai pengembangannya, mampu menggusur aplikasi –aplikasi impor yang kini membanjiri tanah air,” pungkas Edo.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

2 comments

comments
December 22, 2016 at 10:23 AM delete

mantapp...
masih mudah creatif dan inovatif

smoga anak2 muda indonesia bisa mencontoh dari mas edo ini

Suksess terus mas edo

Reply
avatar